Sabtu, 04 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Selasa, 21 Juli 2020 | 10:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Heni, perempuan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat tengah menjadi perhatian setelah mengalami kehamilan singkat. Heni hamil dalam waktu 1 jam dan langsung melahirkan anak laki-laki pada hari Sabtu (19/7/2020) sekitar pukul 21.30 WIB.

Kehamilan singkat yang dialami Heni itu pun biasa disebut cryptic pregnancy atau kehamilan kriptik. Kehamilan kriptik terjadi ketika seorang wanita tidak menyadari dirinya hamil.

Dalam kasus ini, Heni juga tidak menyadari dirinya hamil karena selalu menstruasi setiap bulan. Bahkan ia juga melahirkan bayinya dalam kondisi masih menstruasi.

Ada banyak alasan yang menyebabkan kehamilan kriptik bisa terjadi, termasuk kurangnya gejala kehamilan, menstruasi tidak teratur sebelum kehamilan dan tes kehamilan tidak akurat.

Tapi dilansir dari Healthline lama kehamilan kriptik sangat bervariasi. Jadi, tidak pasti kehamilan kriptik ini berlangsung 1 jam seperti yang dialami Heni. Karena, sulit untuk mengetahui hal tersebut.

Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)

Bukti anekdotal menunjukkan bahwa kehamilan kriptik bisa bertahan lebih lama dari kehamilan normal. Kondisi ini mungkin berkaitan dengan kadar hormon yang sangat rendah.

Di sisi lain, ada juga kasus seseorang tidak menyadari kehamilannya akibat kurangnya perawatan prenatal, pola makan buruk dan gaya hidup. Sehingga semua hal itu bisa memicu kelahiran prematur.

Persalinan kehamilan kriptik

Sementara itu, persalinan kehamilan kriptik secara fisik mirip dengan kehamilan lainnya. Anda biasanya mengalami kontraksi yang terasa seperti kram parah dan leher rahim meregang untuk melahirkan bayi.

Bedanya dengan persalinan biasanya, persalinan kehamilan kriptik adalah sesuatu yang mungkin tidak diharapkan. Hal ini bisa menyebabkan tekanan psikologi hebat.

Anda juga mungkin tidak memiliki akses atau riwayat perawatan prenatal. Hal itu akan menyebabkan kesulitan ketika terjadi kontraksi atau kram hebat hingga pendarahan.

BACA SELANJUTNYA

Viral Dokter RSUD Jombang Potong Kepala Bayi yang Meninggal Karena Distosia Bahu, Apa Itu?