Selasa, 23 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Kamis, 16 Juli 2020 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Banyak masalah kesehatan yang lebih berisiko menyerang wanita daripada pria. Salah satunya, wanita lebih berisiko mengalami masalah tiroid dibandingkan pria.

Masalah tiroid terkait dengan ketidakseimbangan hormon tiroid. Menurut American Thyroid Association dilansir dari Business World, sekitar 1 dari 8 wanita akan mengalami masalah tiroid selama masa hidupnya.

Selain itu, lembaga itu juga memperkirakan wanita 5 sampai 8 kali lebih mengalami gangguan tiroid daripada pria. Data ini menunjukkan meningkatnya masalah kesehatan seperti ketidakseimbangan siklus menstruasi, sindrom ovarium polikistik, kenaikan atau penurunan berat badan secara mendadak, hipertensi, rambut kering dan lainnya.

Semua masalah kesehatan terkait kelenjar tiroid itu memiliki konsekuensi sendiri pada tubuh yang dihadapi wanita secara langsung atau tidak langsung.

Para ilmuwan belum bisa memahami penyebab wanita lebih rentan menderita masalah tiroid daripada pria. Tetapi, masalah tiroid ini diduga bahwa perkembangan tiroidisme dan variannya terkait dengan autoimunitas yang lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Ilustrasi tiroid, masalah tiroid (shutterstock)

Penyakit autoimun adalah penyakit di mana tubuh menginterpretasikan bagian tubuh bagian tubuh normal atau sekresi sebagai ancaman dan menghasilkan antibodi.

Autoimunitas yang terhubungan dengan kelenjar tiroid menghasilkan antibodi khusus untuk menghancurkan sel-sel tiroid. Kondisi ini menyebabkan tiroiditis autoimun.

Penyakit autoimun seperti Graves's dan Hashimoto's adalah dua kondisi umum yang menyebabkan penyakit tiroid dan bisa mengembangkan gondok.

Dalam hal ini, wanita lebih mungkin menderita penyakit autoimun daripada pria. Hal ini juga terkait dengan faktor genetik, lingkungan dan gaya hidup.

Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan masalah tiroid, maka orang itu berpeluang besar mengembangkan masalah tiroid sendiri.

Peluang mengembangkan penyakit tiroid ini meningkat seiring bertambahnya usia. Studi penelitian juga menunjukkan bahwa masalah tiroid tampaknya lebih umum pada orang di usia pertengahan atau lanjut usia.

Pada wanita, mereka berisiko mengembangkan penyakit tiroid lebih besar antara 5 hingga 9 persen setelah melahirkan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh hormon-hormon dalam tubuh setelah melahirkan.

Tapi, pilihan lingkungan dan gaya hidup seperti asupan yodium, olahraga teratur, jumlah tidur cukup dan menghindari zat berbahaya seperti tembakau bisa mengatur kelenjar tiroid.

BACA SELANJUTNYA

Ashton Kutcher Idap Penyakit Autoimun Vaskulitis, Kenali Gejalanya Pada Tiap Bagian Tubuh!