Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Kamis, 02 April 2020 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Kehamilan memang tidak membuat perempuan lebih rentan terhadap Covid-19. Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Medis Telemedicine Maven, Dr. Jane van Dis.

"Sementara kehamilan memang melemahkan sistem kekebalan tubuh, tampaknya tidak membuat wanita rentan terhadap Covid-19," katanya pada Business Insider.

Wanita hamil dengan Covid-19 bahkan memiliki peluang lebih tinggi untuk selamat daripada orang-orang berisiko lain. Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap 147 perempuan hamil di China.

Hasilnya,  8 persen mengalami kasus parah dan hanya 1 persen kasus kritis.

Sayangnya, wanita hamil berisiko lebih besar mengalami morbiditas dan mortalitas parah dari infeksi pernapasan lain seperti flu. Hal ini membuat American College of Obstetricians and Gynaecologists menjadikan perempuan hamil sebagai populasi berisiko Covid-19.

Oleh karena itu, Jane van Dis mengimbau wanita hamil tetap melakukan pembatasan sosial.

"Sementara saya pikir wanita hamil harus menjaga jarak sosial dan tidak panik," katanya. 

Ilustrasi ibu hamil - (Pixabay/shapkasushami)

Menularkan pada Janin

Dilansir dari Business Insider, ada beberapa bukti bahwa wanita hamil dengan Covid-19 dapat menularkannya kepada bayi di dalam rahim.

Sebelum 26 Maret, penelitian memang menunjukkan perempuan hamil dengan Covid-19 tidak dapat menularkan virus di dalam rahim.

Sebuah studi dari Lancet pada sembilan perempuan hamil di Wuhan menyimpulkan, bahwa tidak ada potensi penularan Covid-19 dari ibu hamil pada anak di dalam rahim.

Tetapi penelitian lain pada tanggal 26 Maret menjadikan kesimpulan itu menjadi pertanyaan. Sebab mulai ditemukan bayi baru lahir dengan  positif Covid-19 meskipun sudah dilakukan tindakan pencegahan.

"Covid-19 kemungkinan dapat ditularkan secara vertikal dari seorang ibu ke janinnya," kata direktur medis Aeroflow Breastpumps, Dr. Jessica Madden pada Business Insider.

Selain itu, melahirkan dengan Covid-19 dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti lahir prematur.

Studi jurnal Translational Pediatrics dari 10 bayi baru lahir China yang ibunya menderita Covid-19 menemukan beberapa kondisi yang berbeda.

Enam bayi lahir dengan sesak napas, dua mengalami demam, dua memiliki trombosit dan tes fungsi hati yang abnormal, dan satu mengalami muntah.

Sementara satu bayi lainnya mengalami syok septik dan meninggal.

Oleh karena itu, Madden menganjurkan agar wanita hamil dengan Covid-19 harus melahirkan di rumah sakit. 

"Perempuan hamil dengan Covid-19 harus melahirkan di rumah sakit sesuai rekomendasi CDC," kata Madden.

Meskipun positif corona saat hamil, perempuan dengan Covid-19 yang baru melahirkan tetap bisa memberikan ASI. Menurut CDC, virus corona tidak menular lewat ASI.

BACA SELANJUTNYA

Diduga Terinfeksi Bakteri Listeria dari Bayam, Janin Wanita Ini Lahir Mati