Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang gadis remaja mengalami pembengkakan tenggorokan yang mengancam jiwa akibat kebiasaan penggunaan vape. Akibat kejadian ini, para ahli pun memeringatkan akan bahaya vaping.
Mulanya, pasien yang tidak ingin disebutkan namanya ini mengeluh rasanya seperti bernapas melalui sedotan. Ia juga berhenti makan karena kesulitan menelan.
Menurut petugas medis di Children's National Hospital di Washington DC, sebelumnya wanita ini tidak pernah menderita asma atau penyakit pernapasan lain.
Tapi, wanita ini merasa kondisinya memburuk selama beberapa minggu. Suatu pagi, ia pun mulai kehilangan suaranya dan seolah-olah ada makanan bersarang di tenggorokannya.
Baca Juga
Dokter lantas memberinya antihistamin karena diduga mengalami alergi, tetapi obat itu tak meringankan gejalanya.
Beberapa hari kemudian, ia pergi ke unit gawat darurat dan diresepkan obat anti-inflamasi selama 3 hari. Saat itu ia mulai merasa membaik, tetapi napasnya kembali terganggu setelah beberapa hari.
Akhirnya, ia pergi ke A&E dengan keluhan gangguan pernapasan akut dan kesulitan menelan makanan. Ia pun dipindahkan ke Rumah Sakit Nasional Anak untuk tes medis lebih lanjut.
Hasil pemeriksaan mengungkapkan tenggorokannya bengkak dan jalan napasnya terhambat oleh lendir berwarna hijau gelap yang tebal.
Dokter mengira ia memiliki infeksi sehingga timmedis menguji sejumlah pantogen pernapasan, termasuk influenza. Tetapi, semua hasil tes medisnya negatif.
Setelah seminggu di rumah sakit, kondisi remaja itu mulai membaik dan sempat dipulangkan. Tetapi, tak lama kemudian ia kembali ke rumah sakit.
Hasil biopsi tidak menunjukkan adanya infeksi jamur, bakteri atau virus. Lantas remaja itu mengaku memiliki kebiasaan menggunakan e-rokok atau vape. Ia selalu menggunakannya 3 hingga 5 kali sehari selama 2 bulan sebelum mengalami gejala.
Kebiasaan merokok menggunakan vape atau e-rokok itulah yang telah memengaruhi kondisi kesehatan remaja tersebut.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
-
Peneliti Temukan Inovasi Baru untuk Pengobatan Jangka Panjang Asma
-
Asma dan Bronkitis Sering Dianggap Sama, Dokter Jelaskan Bedanya
-
Penelitian AS Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Memperburuk Asma Pada Anak
-
Wanita 2 Kali Lebih Berisiko Meninggal Akibat Asma, Ini Sebabnya!
-
Dua Benda di Rumah Inilah yang Paling Sering Memicu Asma, Salah Satunya Bantal!
-
Ketahui, 5 Penyebab Sesak Napas Selain Asma
-
Penderita Asma Harus Menghindari Paparan Asap Rokok, Ini Penjelasannya!
-
Studi Baru: Virus Corona Covid-19 Bukan Penyakit Pernapasan
-
Waspada, Asupan Vape saat Hamil Bisa Berefek pada Berat Bayi saat Lahir