Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah insiden akibat penggunaan pewarna rambut kembali terjadi. Kali ini penderitanya mengalami kondisi fatal.
Seorang wanita berusia 29 tahun menceritakan kisahnya ketika ia menderita alergi yang diakibatkan oleh pewarna rambut selama hampir sepuluh tahun.
Semua ini berawal pada 2010, ketika Robyn Cherry, asal Inggris, berniat mewarnai rambutnya menjadi cokelat. Ia mengaku sudah sering mewarnai rambutnya dan selalu mengujinya dahulu selama 48 jam.
Ia pun melakukan kebiasaan tersebut pada pewarnaan rambut cokelatnya kali ini. Namun, kulit kepalanya justru mulai terasa terbakar setelah diwarnai.
Baca Juga
Awalnya Robyn mengabaikan sensasi tersebut, tetapi keesokan harinya ia terbangun dengan wajah bengkak, dua kali dari ukuran wajah aslinya.
"Kepalaku terlihat seperti tomat, aku sangat takut. Dan rasa sakit itu menyiksa. Kepalaku terasa sangat panas hingga seperti mau lepas," ujar Robyn, dilansir World of Buzz.
Karena tak tahan dengan rasa sakitnya, dan saluran napasnya tersumbat, Robyn dibawa ke rumah sakit oleh sang ibu.
"Aku bisa merasakan wajahku makin besar dan mataku bengkak. Aku benar-benar buta, itu mengerikan," sambungnya.
Kemudian, Robyn mengaku dirinya pingsan setiap beberapa menit karena rasa sakit yang membuatnya histeris.
"Aku mendengar dokter mengatakan rambutku rontok dan kulit kepalaku melepuh. Mereka mengatakan ini adalah reaksi terburuk yang pernah mereka lihat, dan jika aku mengabaikannya dalam beberapa jam, aku mungkin sudah meninggal. Aku sangat ketakutan dan terus memohon agar mereka menyelamatkanku."
Dokter mengatakan, ia memiliki reaksi alergi terhadap paraphenylenediamine (PPD), bahan pewarna rambut yang umum. Seharusnya, kata dokter, tes pewarna dilakukan selama 48 jam, tidak cuma 24 jam seperti yang Robyn lalukan.
Setelah 16 jam kemudian, Robyn akhirnya sudah bisa bernapas kembali, sehingga ia dipulangkan. Namun, ketika baru sampai rumahnya, gadis ini tiba-tiba berhenti bernapas dan kembali dilarikan ke rumah sakit lagi.
Setelah itu, Robyn keluar-masuk ruang gawat darurat setiap empat hari dan dokter juga membatasi makanannya karena reaksi alergi.
"Aku menjadi alergi terhadap sebagian besar makanan, rempah-rempah, kacang-kacangan, alkohol, dan pakaian. Aku tidak bisa makan di restoran, memakai pakaian bagus, atau pergi minum-minum dengan teman-temanku."
Pelepasan PPD telah menyebabkan tubuh Robyn mengalami syok, yang berarti dia mengalami reaksi alergi parah terhadap benda yang umum ditemui sehari-hari, termasuk matahari.
Setiap kali ia tersengat matahari, kulitnya akan ditutupi lepuhan. Ia juga akan gatal-gatal di sekujur tubuh dan seolah akan pingsan.
Robyn kemudian didiagnosis dengan polumorphic light eruption and solar urticaria atau erupsi cahaya polimorfik, suatu kondisi langka yang membuatnya sensitif dengan matahari.
"Aku mengonsumsi antihistamin dan steroid seumur hidupku. Selama musim panas saku tidak bisa menikmati liburan di pantai atau bahkan di taman," katanya.
Ia pun menyesalkan keputusannya untuk mewarnai rambutnya pada hari itu, dan memeperingatkan siapa pun untuk selalu melakukan tes pewarna dahulu selama 48 jam sebelum mewarnai rambut.
"Tolong selalu lakukan tes pewarna, dan jika kau pergi ke penata rambut, pastikan tes itu ditunggu 48 jam," tandasnya.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Gara-gara Alergi Gravitasi, Wanita Ini Hanya Bisa Berbaring di Tempat TIdur!
-
Hotman Paris Alergi Sampo Meski Sudah Pernah Memakainya 2 Kali, Kok Bisa?
-
Hotman Paris Alergi Sampo Sampai Mata Bengkak, Begini Cara Mengatasinya!
-
David Beckham Terserang Rinitis Alergi, Kenali Tanda-tandanya!
-
Cimory Hadirkan Susu UHT Bebas Laktosa, Aman bagi Pemilik Lactose Intolerance dan Alergi Susu
-
Asik, Peneliti Sedang Mengembangkan Vaksin untuk Penderita Alergi Anjing
-
Anak dari Keluarga Berpenghasilan Rendah Berisiko Tinggi Idap Alergi
-
Ketahui, 5 Penyebab Sesak Napas Selain Asma
-
Penelitian: Orang dengan Alergi Lebih Berisiko Rendah Terkena Virus Corona
-
Alergi Buah Juga Bisa Bisa Terjadi, Ketahui Apa Sebabnya