Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Keberadaan hormon begitu penting bagi tubuh. Ketika tubuh mengalami ketidakseimbangan hormon, meski sedikit, tetap memengaruhi seluruh tubuh.
Hormon testosteron, yang dikenal sebagai hormon laki-laki, ternyata juga diproduksi dalam ovarium perempuan. Namun dalam jumlah kecil.
Dikombinasikan dengan estrogen atau hormon seks perempuan, testosteron pada perempuan membantu menjaga kesehatan reproduksi perempuan, tulang serta perilaku.
Berdasarkan Medical News Today, kadar normal testosteron pada perempuan adalah 15 hingga 70 nanogram per desiliter.
Baca Juga
Dalam beberapa kasus, kadar testosteron pada seorang perempuan bisa menjadi lebih tinggi. Dan ini memengaruhi penampilan fisik serta kesehatan mereka secara keseluruhan.
Ada beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan testosteron tinggi, yaitu:
1. Hiperplasia adrenal kongenital (HAK)
HAK adalah istilah yang diberikan kepada sejumlah kelainan bawan yang memengaruhi kelenjar adrenal. Kelenjar ini mengeluarkan hormon kortisol dan aldosteron, yang berperan dalam mengelola metabolisme serta tekanan darah.
2. Hirsutisme
Hirsutisme ditandai oleh pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan, misalnya pada punggung, dada, dan wajah. Rambut tersebut umumnya berwarna gelap dan bertekstur kasar.
Diduga kondisi ini berkaitan dengan genetik.
3. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS adalah kelainan hormon umum yang menyerang wanita usia reproduksi. Diperkirakan kondisi ini memengaruhi 8% hingga 20% perempuan di seluruh dunia.
Wanita biasanya tidak didiagnosis sampai mereka berusia 20-an dan 30-an, tetapi anak-anak semuda 11 tahun dapat terpengaruh.
Bagi Anda yang merasa memiliki kadar testosteron lebih tinggi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan solusi perawatan yang tepat.
Terkini
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
- 5 Efek Samping Perawatan Suntik Putih, Cita Citata Ngaku Jadi Idap Autoimun
Berita Terkait
-
Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
-
Stres Bisa Pengaruhi Tingkat Kesuburan Wanita, Ini Temuan Peneliti!
-
Cara Supaya Penderita PCOS Bisa Menurunkan Berat Badan, Begini Solusi Ahli Gizi
-
Wanita 2 Kali Lebih Berisiko Meninggal Akibat Asma, Ini Sebabnya!
-
Terlalu Banyak Asupan Protein Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria, Kok Bisa?
-
Ahli: Kesehatan Kardiovaskular pada Wanita Lebih dari Sekadar Hormon
-
Benarkah Konsumsi Banyak Vitamin C Sebabkan Menstruasi Lebih Awal?
-
Tidak Melulu Karena Kanker, Berikut 5 Alasan Umum Payudara Nyeri
-
Sedikit yang Tahu, Pahami Tanda Ketidakseimbangan Hormon dalam Tubuh!
-
Waspada, Hormon Stres Bisa Jadi Pemicu Utama Penyakit Jantung