Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Penyanyi dan penulis lagu, Sia, mengumumkan di Twitter bahwa dia menderita Ehlers-Danlos Syndrome (EDS). Sebuah penyakit langka di mana sekelompok gangguan jaringan ikat mempengaruhi kulit dan persendian.
Seperti dilansir dari In Style, EDS menjadi suatu kondisi yang mempengaruhi sekitar 1 dari 5.000 orang di seluruh dunia, menurut National Institutes of Health (NIH). EDS seringkali membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk didiagnosis.
Untukdiketahui, sindrom Ehlers-Danlos sebenarnya adalah sekelompok gangguan di mana ada 13 subtipe yang termasuk dalam kategori EDS. Semua subtipe tersebut dapat bermanifestasi dalam berbagai cara.
"Sindrom Ehlers-Danlos adalah sekelompok gangguan jaringan ikat yang disebabkan oleh kolagen yang rusak, ditandai oleh persendian yang hipermobile dan nyeri, kulit yang dapat mengendur dan jaringan yang rapuh," kata Claudiu Austin, MD, seorang dokter penyakit dalam bersertifikat dan anggota The Ehlers-Danlos Society.
Baca Juga
Ia menjelaskan bahwa kolagen yang rusak disebabkan oleh mutasi pada gen kolagen, yang biasanya diturunkan dari orang tua, tetapi juga dapat terjadi secara acak.
Karena kerja kolagen adalah untuk menghubungkan struktur tubuh - termasuk kulit, tendon, ligamen, dan pembuluh darah - cacat pada kolagen dapat mempengaruhi "hampir semua organ" dalam tubuh.
Maka dari itu, daftar gejala EDS itu cukup panjang, mulai dari masalah mata hingga masalah pencernaan. Bergantung pada subtipe EDS, gejalanya bisa ringan atau mengancam jiwa.
Dua dari gejala yang paling umum terlihat di semua subtipe EDS adalah kulit lembut yang sangat elastis dan rapuh. Kulit menjadi lebih rentan terhadap bekas luka dan memar serta persendian terasa longgar.
Ketidakstabilan dan hipermobilitas sendi ini dapat menyebabkan dislokasi serta nyeri sendi dan otot. Sebagai akibat dari tendon dan ligamen yang lemah, pasien lebih rentan terhadap jatuh dan kecelakaan olahraga.
Selain itu, ada banyak masalah neurologis dan tulang belakang yang berhubungan dengan EDS. Antara lain artritis onset dini, skoliosis, nyeri leher, sakit kepala, dan kelelahan yang menjadi gejala umum.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Tak Ada Biaya Obati Penyakit Langka, Wanita Ini Terpaksa Jual Foto Vulgar di OnlyFans!
-
Bakteri Penyebab Penyakit Langka Ditemukan di Teluk Mississippi, Kenali Tanda-tandanya!
-
Muntah 70 Kali Sehari, Ternyata Wanita Idap Penyakit Langka!
-
Manfaat Mengonsumsi Suplemen Kolagen, Tak Cuma Bikin Kulit Sehat
-
Berawal dari Covid-19, Gadis 8 Tahun Ini Menderita Penyakit Langka
-
Ferry Irawan Idap Distonia Stadium 3, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
-
Terlihat Bugar, Lima Figur Publik Berikut Sempat Kena Penyakit Langka
-
Simak 5 Penyakit Langka dan Misterius, Termasuk Sindrom Alice In Wonderland
-
Coba Rutin Makan Ceker Ayam, Rasakan 5 Manfaatnya pada Tubuh dan Kulit!
-
3 Kondisi Kesehatan yang Bikin Penderitanya Mirip Manusia Super