Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sudah bukan rahasia lagi jika girlband asal Korea selalu dituntut menjaga penampilan fisiknya. Tak terkecuali girlband laboum yang baru-baru ini muncul dalam acara SBS Power FM membahas album baru hingga diet karbohidrat.
Di tengah pembahasan soal album baru dilansir dari Koreaboo.com, mereka juga menceritakan rahasianya dalam menjaga penampilan tubuh. Ternyata mereka menjalani diet ketat dengan mengurangi karbohidrat selama 3 tahun terakhir.
Solbin, salah satu anggota Laboum mengaku berat badannya turun hingga 12 kg karena mengonsumsi kacang polong. Meski menghindari karbohidrat, Solbin terkadang masih mengonsumsi roti.
Cerita meraka yang mengaku tidak makan karbohidrat termasuk nasi selama 3 tahun terakhir lantas mengejutkan orang di studio. Karena itu, mereka senang jika diundang mukbangs untuk membuat konten Youtube.
Baca Juga
Selain girlband Laboum, diet karbohidrat memang sudah banyak dilakukan orang, khususnya wanita. Padahal diet karbohidrat seperti itu tidak sepenuhnya baik untuk kesehatan.
Sebuah penelitian dilansir dari Medical News Today, menyimpulkan bahwa asupan karbohidrat yang rendah bisa meningkatkan risiko penyakit kronis hingga kematian dini. Karena itu, para ilmuwan mendesak semua orang agar tidak melakukan diet karbohidrat yang ketat.
Studi baru telah meneliti hubungan diet karbohidrat dengan risiko kesehatan. Mengingat, karbohidrat adalah sumber energi utama bagi sebagian besar organisme hidup.
Secara keseluruhan, analisis menggunakan data dari survei menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi karbohidrat paling sedikit, 32 persen lebih mungkin mengalami kematian dini atau meninggal sebelum waktunya.
Sebanyak 51 persen orang meninggal akibat penyakit jantung koroner, 50 persen akibat penyakit serebrovaskular dan 35 persen meninggal akibat kanker. Karena itu, diet karbohidrat sudah seharusnya dihindari.
Menurut Prof. Maciej Banach, dari Universitas Kedokteran Lodz di Polandia, diet karbohidrat untuk menurunkan berat badan hanya bermanfaat selama jangka waktu pendek.
Sementara dalam jangka panjang, diet karbohidrat terkait dengan peningkatan risiko kematian, penyakit kardiovaskular, serebrovaskular dan kanker.
Terkini
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
- 5 Efek Samping Perawatan Suntik Putih, Cita Citata Ngaku Jadi Idap Autoimun
Berita Terkait
-
Korea Utara Mulai Produksi Obat-obatan dan Peralatan Medis Dalam Waktu Singkat Demi Lawan Covid-19
-
Pemerintah Korea Selatan akan Memberlakukan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Bulan Ini
-
Makan Kimchi Ala Orang Korea Selatan, Rasakan 6 Manfaat Kesehatannya!
-
Korea Selatan Yakin Bisa Capai Herd Immunity pada September Tahun 2021
-
Waspada, Memangkas Asupan Karbohidrat Timbulkan 4 Kondisi Kesehatan Ini
-
Update Covid-19 Global: Kasus Infeksi Harian Korea Selatan Menurun
-
Tokoh Park In Kyu di TWOTM Punya Gangguan Kontrol Impuls, Apa Penyebabnya?
-
Ada Tokoh Kleptomania di The World of The Married, Kenali Cirinya!
-
Kondisi Kim Jong Un Sempat Vegetatif, Mungkinkah akan Pulih?
-
Belajar dari Masa Lalu, Kunci Korea Selatan Mengatasi Pandemi Corona