Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Konsep G-spot, yang selama ini dipercaya sebagai titik penginduksi kenikmatan yang berada di dinding depan vagina.
Namun, ginekolog dan penulis 'The Vagina Bible', Dr. Jen Gunter, menunjukkan dalam penelitian terbaru bahwa sebenarnya tidak ada G-spot.
Menurut Dr. Gunter, kesenangan seksual lebih rumit daripada menyentuh satu area tubuh berulang kali.
Para peneliti yang baru-baru ini mempelajari konsep tersebut tidak dapat menemukan tempat khusus yang dijelaskan Gräfenberg, sang penggagas teori G-spot. Bahkan, ketika peneliti menggunakan pemindaian dan biopsi.
Baca Juga
-
Selain Pipis Setelah Bercinta, 4 Hal Ini Juga Penting agar Miss V Sehat!
-
Catat! Waktu Bercinta Memiliki Pengaruh Berbeda untuk Kesehatan
-
Tak Berhati-hati, Ini 3 Cerita Orang Alami Cedera Aneh saat Bercinta
-
Berapa Kali Pasutri Bercinta dalam Seminggu? Ini Frekuensi yang Dianjurkan!
-
Posisi Salah Saat Bercinta dapat Menyebabkan Rasa Sakit pada Perempuan!
Dr. Gunter mengatakan, kemungkinan Gräfenberg salah menafsirkan bagian lain dari organ intim wanita, seperti klitoris yang penuh syaraf, karena ini adalah penemuan baru G-spot.
"Bagian bawah vagina, dekat dengan uretra, akan terasa hebat bagi banyak wanita karena rangsangan di sini mengakses klitoris, tetapi dibutuhkan rangsangan yang tepat. Dan ini bukan 'saklar on-off'," tulis Dr. Gunter, melansir INSIDER.
Percaya bahwa area itu berfungsi seperti 'tombol' adalah hal berbahaya karena bisa membuat pria dan wanita percaya seorang wanita harus bisa orgasme melalui stimulasi G-spot saja, kata Dr. Gunter dalam bukunya.
Jika si wanita tidak bisa, mereka menyimpulkan ada yang salah dengan tubuh wanita tersebut. Padahal, stimulasi dapat dilakukan di bagian tubuh lainnya.
"Pada dasarnya, semua jalan kesenangan mengarah ke klitoris," lanjut Dr. Gunter.
Sebaliknya, gagasan G-spot memegang kunci orgasme wanita adalah tidak benar dan telah menghasilkan ekspektasi masyarakat yang tidak adil seputar konsep kesenangan wanita. Hal itu sebenarnya dapat dicapai dengan cara lain yang tidak hanya fokus pada bagian dalam vagina.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Menemukan Bagian Otak Wanita yang Terkait Aktivitas Seksual
-
Disamakan seperti Berolahraga, Berapa Banyak Kalori Terbakar saat Bercinta?
-
Jangan Lakukan, Menggunakan Air Liur untuk Pelumas Justru Berbahaya!
-
Lama atau Sebentar, Berapa sih Durasi Berhubungan Seks yang Normal?
-
Pria Harus Tahu, Ini Penyebab Wanita Pendarahan Usai Bercinta!
-
Sakit Kepala saat Berhubungan Intim Umum Terjadi, Berbahayakah?
-
Lebih Memuaskan, Begini Cara untuk Mencapai Orgasme Berulang
-
Walau Menyenangkan, Ada Satu Hal yang Dibenci Wanita saat Bercinta
-
Berapa Orgasme yang Dapat Dialami Pria dalam Sekali Berhubungan Intim?
-
Catat! Waktu Bercinta Memiliki Pengaruh Berbeda untuk Kesehatan