Jum'at, 19 April 2024
Vika Widiastuti : Minggu, 26 Mei 2019 | 06:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Stres kerap dirasakan saat menghadapi masalah atau ancaman. Banyak hal yang bisa memicu stre, seperti pekerjaan, keluarga, lingkungan, hingga hubungan percintaan.

Beberapa orang mungkin berhasil mengatasinya, tetapi beberapa justru membuat diri mereka terbebani. Lebih parahnya lagi jika semuanya justru menjadi lebih buruk.

Terlepas dari semua itu, ternyata wanita dan pria mengelola stres dengan cara yang berbeda. Berdasarkan American Psychological Association dilansir dari timesofindia, wanita lebih stres dibanding pria.

Stres tersebut bahkan memengaruhi fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, kelelahan, mudah marah, dan kesedihan. Wanita bahkan disebut lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan.

Selain itu, berdasarkan penelitian oleh Institute of Aging dari University of Wisconsin-Madison, wanita di usia paruh baya lebih stres dibanding dengan pria dan wanita dari kelompok usia lain.

Wanita disebut lebih stres karena memiliki tanggung jawab untuk mengelola keluarga dan pekerjaannya. Menyeimbangkan keduanya bukanlah yang mudah.

Ilustrasi perempuan stres. (Shutterstock)

Orang juga tak bisa menyangkal jika wanita lebih sensitif dibanding pria. limbik otak wanita, yang mengendalikan emosi dan ingatan, sangat aktif. Hal tersebut membuat wanita lebih sulit untuk melupakan kejadian buruk dan emosi negatif. Wanita tidak benar-benar pandai melupakan suatu situasi sebab otak mereka terus mengulangi peristiwa yang sama berulang-ulang yang membuat mereka sedih.

Bukan itu saja, tekanan dari keluarga untuk mengurus pekerjaan rumah tangga dengan cara lebih baik mengurangi fokus mereka dan otak yang tidak fokus merupakan penyebab utama stres.

Sementara itu, mengapa pria kurang tegang? Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Yale menemukan bahwa sambil mengingat peristiwa yang sangat menegangkan, pria lebih terlibat dalam tindakan dan perencanaan.

Namun, sebaliknya sebagian besar wanita mengalami kecemasan ekstrem, area otak yang aktif pada wanita diketahui tidak aktif pada pria. Karena hal tersebut, wanita terus memproses stres mereka yang membuatnya menjadi lebih buruk.

Biasanya wanita mengatasi stres dengan cara berbagi perasaan dengan orang lain yang mereka percayai. Sementara pria cenderung berpikir untuk mengambil tindakan pada situasi tertentu, alih-alih mengungkapkan kesusahan mereka pada orang lain.

Studi ini juga menjelaskankan mengapa wanita baik dalam memberikan dukungan emosional kepada seseorang yang sedang stres dan pria lebih baik dalam memberikan saran untuk mengatasinya.

 

BACA SELANJUTNYA

Terapi Tertawa Bisa Mengurangi Rasa Sakit dan Stres