Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Meski bukan perjalanan yang mudah, mudik tetap menjadi hal yang dinanti-nanti banyak orang untuk bertemu dengan sanak keluarganya.
Mulai dari tingginya volume kendaraan yang menyebabkan macet sampai kondisi fisik yang kurang prima, dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan saat perjalanan.
Lalu bagaimana jika perjalanan mudik harus dilakukan bersama ibu hamil? Dan kapan waktu paling aman bagi seorang ibu melakukan perjalanan?
Pertama-tama yang harus diperhatikan, ibu hamil wajib terlebih dahulu bertemu dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk berkonsultasi mengenai perkembangan janin dan kondisi terkini.
Baca Juga
-
Tasya Kamila Curhat Payudara Lecet Saat Menyusui, Ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Tak Pakai Bra Picu Masalah Kesehatan? Spesialis Lingerie Beri Penjelasan
-
Dipasang di Unggahan Hoaks, Aktor Film Panas yang Dikira Dokter Jadi Viral
-
Makan Kacang sejak Trimester Awal Kehamilan, Ibu Akan Lahirkan Anak Cerdas!
-
Rawat Tali Pusar dengan Metode Kuno, 3 Bayi Sakit Parah dan Pendarahan
Hal itu dilakukan karena perjalanan mudik biasanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan membutuhkan kondisi fisik serta mental yang prima.
Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Pondok Indah, dr. Muhammad Fadli, Sp.OG, waktu paling aman bagi ibu hamil melakukan perjalanan jauh adalah pada trimester kedua kehamilan.
"Saat itu biasanya ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan muntah. Cermati juga apakah ibu hamil pernah memiliki riwayat pendarahan atau kontraksi dini sebelumnya. Hal ini bisa menjadi faktor risiko yang membahayakan ibu dan janin saat perjalanan mudik," kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah tersebut.
Calon ibu juga harus sudah melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui perkembangan janin.
Selain itu, pemilihan moda transportasi juga menjadi faktor utama yang harus dipikirkan matang-matang.
"Pilihlah moda transportasi yang memiliki waktu tempuh paling singkat atau memungkinkan ibu hamil untuk berhenti di rest area secara periodik untuk beristirahat atau peregangan. Pastikan juga ibu hamil terhidrasi dengan cukup, optimalkan minum air putih minimal dua liter per hari selama perjalanan," tutupnya. (Suara.com/Risna Halidi)
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
-
Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
-
5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
-
Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
-
Aktor Drakor Cha Chung Wa Hamil di Usia 43 Tahun, Ketahui Apa Saja Risikonya
-
Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
-
Benarkah Aborsi Bikin Wanita Gangguan Mental? Ini Faktanya Menurut Penelitian
-
Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya
-
Diduga Terinfeksi Bakteri Listeria dari Bayam, Janin Wanita Ini Lahir Mati
-
Olahraga Ini Sangat Direkomendasikan untuk Ibu Hamil, dari Pilates hingga Berenang