Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Beberapa wanita mungkin memilih membersihkan atau mencukur rambut di bagian organ intimnya sampai habis karena risih atau sekedar memenuhi kepuasannya. Tetapi, kebiasaan mencukur rambut kemaluan sampai habis justru memberikan sejumlah risiko penyakit.
Ada banyak cara untuk mencukur rambut kemaluan. Kita tidak perlu harus menggunakan pisau cukur atau perawatan salon karena itu bisa saja menyebabkan dan menyebarkan infeksi kuman.
Tapi melansir dari verywellhealth.com, mencukur rambut kemaluan sampai habis juga berkaitan dengan sejumlah kemungkinan negatif, seperti:
1. Daerah kemaluan lebih rentan terkena infeksi dari alat yang digunakan jika ada luka atau goresan saat mencukur rambut atau berhubungan seksual.
Baca Juga
2. Lebih tinggi kemungkinan ada rambut yang tumbuh ke dalam dan meningkatkan risiko infeksi.
3. Luka akibat goresan saat mencukur juga bisa menyebarkan PMS (penyakit menular seksual).
Ada sejumlah penelitian yang membuktikan bahwa mencukur rambut kemaluan sampai habis meningkatkan risiko infeksi menular seksual.
Sebab, wanita yang rajin mencukur rambut kemaluannya sampai habis mungkin memiliki kehidupan seksual yang lebih rajin.
Fakta itulah yang menyebabkan wanita seperti ini lebih berisiko terkena infeksi, salah satunya karena tidak adanya rambut kemaluan artinya tidak ada sesuatu yang menghalangi atau melindungi organ intim dari kuman.
Padahal gesekan antara area organ intim dengan bagian tubuh lain saat berhubungan intim itulah yang meningkatkan risiko menularkan infeksi.
Kulit di daerah organ intim yang tidak terlindungi oleh rambut juga lebih mudah terluka lalu memudahkan virus dan bakteri di sekitarnya atau di celana yang kita pakai menyebar.
Karena itu, ahli menyarankan untuk menghindari hubungan intim ketika mencukur rambut kemaluan sampai habis atau hindari mencukur rambut kemaluan sampai habis.
Sebab rambut yang tumbuh di sekitar kemaluan berfungsi untuk melindungi organ intim dari infeksi kuman dan bakteri penyebab penyakit maupun PMS (penyakit menular seksual).
Tag
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Ngasal Pakai Tisu Pembersih Toilet, Organ Intim Pria Ini Jadi Ruam dan Nyeri!
-
Jangan Pakai Pakaian Dalam Sepanjang Waktu, Ini 4 Dampak Buruknya!
-
Varian Omicron Bisa Pengaruhi Penis, Ini 4 Gejalanya!
-
Jangan Pakai Pantyliner Terlalu Lama dan Tiap Hari, Ini Risikonya!
-
Jangan Pakai Tisu Toilet untuk Bersihkan Organ Intim, Ini 4 Bahayanya!
-
Hindari Mencukur Rambut Kemaluan Pada 5 Kondisi Ini, Ketahui Risikonya!
-
Jangan Abaikan Penis Gatal, 6 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya!
-
Ahli Sebut Musim Dingin Bisa Sebabkan Kekeringan Vagina, Kenali Gejalanya!
-
Parah, Polusi Udara Bikin 7 Juta Orang Meninggal Lebih Dini per Tahun!
-
Hal Menjijikkan Ini Bakal Terjadi Kalau Tidak Ganti Celana Dalam 2 Hari