Minggu, 05 Mei 2024
Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni : Jum'at, 12 April 2019 | 17:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Posisi tidur selama masa kehamilan mempengaruhi banyak hal pada janin, salah satunya risiko bayi lahir mati. Penelitian telah menunjukkan bahwa posisi tidur ibu hamil yang tepat dapat menurunkan risiko kelahiran mati.

Dr. Tomasina Stacey, Profesor di Universitas Huddersfield Inggris telah berusaha membuktikan hubungan posisi tidur ibu hamil dengan risiko kelahiran mati demi mengurangi jumlah bayi lahir mati setiap harinya di Inggris.

Melansir dari Mom.me, ia menemukan bahwa wanita yang tidur terlentang selama masa kehamilan justru berisiko lebih tinggi mengalami kelahiran mati karena mengurangi aliran darah ke janin dalam kandungannya.

Studi ini telah menarik kesimpulan kalau wanita yang tidur telentang sejak 28 minggu kehamilan akan meningkatkan risiko kelahiran matinya sebesar 2,6 kali, terlepas dari faktor lainnya.

Ilustrasi ibu hamil (Unplash/@fomaolea)

NHS pun telah menggunakan penelitian ini sebagai pedoman untuk menekan angka bayi lahir mati, yakni caranya menyarankan kepada setiap ibu hamil untuk memperhatikan posisi tidur.

''Pada usia kehamilan 28 minggu, lebih aman tidur miring daripada telentang. Posisi tersebut tidak hanya untuk tidur malam, tetapi juga saat tidur siang," katanya.

Stacey pun berusaha memastikan para wanita hamil mengikuti sarannya untuk tidur miring selama masa kehamilan 28 minggu hingga menjelang persalinan agar tak berisiko bayi lahir mati.

Ilustrasi hamil (Pixabay/Bgmfotografia)

Ia juga membantu para wanita hamil untuk mengontrol kepanikan mereka akan usia kehamilannya yang semakin besar dan takut akan kelahiran mati.

''Baru sebagian kecil perempuan yang mau mengikuti saran kami sebagai pedomannya. Mereka mengatakan nyaman dan cukup senang telah mengikuti pedoman posisi tidur yang kami sarankan. Mereka juga merasa posisi tidur seperti saran kami lebih baik untuk janinnya,'' katanya.

BACA SELANJUTNYA

Ahli Temukan Pil Covid-19 Merck Berisiko Bagi Ibu Hamil