Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Semua pasangan tentu menginginkan hubungan seksual yang bisa mencapai orgasme. Bukan karena sekedar memberikan kepuasan kepada pria, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi tubuh perempuan.
Walaupun beberapa perempuan biasanya memilih berpusa-pura orgasme demi memuaskan pasangan tanpa mengetahui lebih dalam manfaat orgasme bagi diri sendiri.
Hubungan seksual sampai orgasme memberikan banyak pengaruh pada tubuh perempuan, mulai otak, pernapasan hingga payudara.
Melansir dari bustle.com, berikut ini 6 hal yang akan terjadi pada tubuh jika perempuan berhubungan seksual sampai orgasme:
Baca Juga
1. Otak
Secara umum, otak merangsang aliran darah ke organ vital ketika diri kita berada di puncak napsu atau terangsang. Saat itulah banyak hal yang terjadi pada otak kita.
Perempuan lebih bisa mengontrol emosi, menikmati hubungan seksual dan menginginkannya lagi yang lebih menyenangkan. Dalam kondisi ini pula seseorang yang mulanya stres mungkin akan lebih tenang setelah berhubungan seksual.
2. Sistem peredaran darah
Denyut jantung yang meningkat karena rangsangan hingga ke organ intim membuat aliran darah lebih lancar dan perempuan lebih merasakan sensitivitas.
3. Sistem pernapasan
Ketika perempuan menuju orgasme kala berhubungan seksual, napas akan terasa lebih berat tetapi akan memberikan sensasi menyenangkan dan puas setelah selesai.
4. Payudara
Selama tahap pertama orgasme, bagian puting susu akan mengeras karena rangsangan seksual yang merupakan gejala dari pelepasan oksitosin.
Selain itu, payudara perempuan akan lebih sensitif saat berhubungan seks dan bisa juga membengkak hingga 25% dari ukuran semula.
5. Perut dan paha
Jika napas akan terasa lebih berat ketika perempuan menuju orgasme. Perempuan juga akan merasa bagian perut dan paha akan lebih tegang selama orgasme. Kondisi tersebut terjadi karena sinyal dari otak kita.
6. Rahim, vagina, anus dan panggul
Selama kita di puncak napsu, organ tubuh ini akan menerima tambahan aliran darah yang membuat ukurannya sedikit lebih besar dari awalnya.
Kemudian organ-organ tersebut akan berkontraksi secara ritmis yang menyebabkan kejang otot.
Terkini
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
- 5 Efek Samping Perawatan Suntik Putih, Cita Citata Ngaku Jadi Idap Autoimun
Berita Terkait
-
Termasuk Gangguan Perilaku Seksual, Kenali Tanda Perempuan Hiperseks
-
Sarapan Bikin Tubuh Kamu Lebih Gemuk, Benar Nggak sih?
-
Pengaruhi Proses Penyerapan, Peneliti Ungkap Posisi Tubuh Terbaik saat Minum Obat
-
Pengaruhi Proses Penyerapan, Peneliti Ungkap Posisi Tubuh Terbaik saat Minum Obat
-
Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Tak Semua Wanita Bisa Alami Orgasme Squirting, Ini Lho Penyebabnya!
-
Wanita Generasi Milenial Lebih 'Melek' Kesehatan daripada Baby Boomer
-
Orgasme Saat Berhubungan Seks Penting Bagi Wanita 50 Tahun ke Atas, Ini Efeknya!
-
Akibat Lutut Menekan Dada Saat Berhubungan Seks, Wanita Ini Hampir Meninggal