Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Direktur sebuah bank swasta di Hongkong, Eleanor Marie Coleman dipecat setelah mengalami keguguran. Ia pun memutuskan menuntut kantornya karena merasa mendapat diskriminasi.
Dilansir DewiKu.com dari The Independent, wanita yang bergabung dengan sebuah bank swasta Swiss di Hongkong itu menuntut hampir Rp 2,5 miliar pada kantornya.
Selain tuntutan berupa uang, Eleanor juga menuntut mantan kantornya untuk minta maaf dan memberikan training kesadaran anti-diskriminasi pada semua staff senior dan direktur di kantor tersebut.
Tindakan tegas Eleanor bermula dari tindakan kurang menyenangkan yang dia dapatkan di tempat kerjanya.
Baca Juga
-
Selamat! Putri Titian Lahirkan Anak Kedua, Ini Nama sang Buah Hati
-
Berkat Kebaikan Petugas KA, Ibu Ini Diberi Tiket Gratis untuk Lihat Anaknya
-
Makan Tiga Telur per Minggu Berisiko Penyakit Jantung, Begini Kata Dokter
-
Ajarkan Pelajaran Seks, Seorang Ibu Ajak Putrinya Tonton Film Porno
-
Leher dan Tangan Dirantai, Bocah Ini Ditemukan dalam Kondisi Malnutrisi
The Independent menuliskan jika Eleanor bergabung di bank swasta tersebut sejak awal 2016 dengan status masa percobaan atau training.
Di tengah masa training, Eleanor hamil dan dia memilih tidak menceritakan status kehamilannya pada perusahaan dengan pertimbangan belum menyelesaikan masa percobaan.
Saran ini ia dapatkan setelah berkonsultasi dengan supervisornya. Supervisor menyarankan Eleanor untuk memberitahu perusahaan ketika mendekati waktu melahirkan.
Sayangnya Eleanor keguguran pada tanggal 31 Maret dan harus mendapat perawatan rumah sakit pada tanggal 3 April.
Eleanor pun beristirahat selama seminggu untuk masa pemulihan sebelum kembali bekerja.
Setelah cuti seminggu, Eleanor malah mendapatkan komentar tidak menyenangkan dari HRD dengan berkata waktu cutinya tidak bisa diterima dan ia seharusnya menghadapi tanggungjawabnya jika ingin jadi ibu yang baik.
Atasan Eleanor pun memberi sikap yang buruk. Dia berkata jika Eleanor harus tanggung jawab pada pekerjaan dan kehamilannya sudah berakhir.
Setelah mendapat tekanan itu, kondisi Eleanor justru memburuk dan dia mengalami pendarahan.
Parahnya Eleanor harus kembali dioperasi dan dan tak bisa aktif di kantor hingga 30 April namun tanggal 28 April dia malah dipecat.
Atas tindakan tidak menyenangkan ini Eleanor menuntut kantornya Rp 2,5 miliar karena dianggap memberikan pernyataan tidak pantas mengenai kehamilan dan kehidupan keluarga. (DewiKu.com/Rima Suliastini)
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
-
Aktor Drakor Cha Chung Wa Hamil di Usia 43 Tahun, Ketahui Apa Saja Risikonya
-
Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
-
Benarkah Aborsi Bikin Wanita Gangguan Mental? Ini Faktanya Menurut Penelitian
-
Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya
-
Diduga Terinfeksi Bakteri Listeria dari Bayam, Janin Wanita Ini Lahir Mati
-
Olahraga Ini Sangat Direkomendasikan untuk Ibu Hamil, dari Pilates hingga Berenang
-
Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?
-
Ferry Irawan dan Venna Melinda Ingin Punya Anak Lagi, Amankah Hamil Usia 50 Tahun?
-
Kondisi Ibu hamil yang Tidak Dianjurkan Puasa, Dikhawatirkan Berdampak pada Kesehatan