Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Bagi kebanyakan remaja, kehamilan adalah peristiwa kehidupan yang tidak direncanakan dan menantang. Tidak mudah menjadi remaja hamil. Ini merupakan peristiwa yang dapat mengubah rute seluruh hidup mereka.
Selain implikasi pada pendidikan dan keuangan, hamil saat remaja dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa masalah kesehatan yang berpotensi serius bagi ibu dan bayinya.
Risiko ibu untuk anemia dan depresi pascapersalinan meningkat dan bayi lebih mungkin dilahirkan prematur dan memiliki berat badan lahir rendah.
Melansir dari livestrong, berikut beberapa efek risiko kehamilan saat remaja.
Baca Juga
Berat bayi rendah
Ibu yang masih remaja lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, yaitu bayi dengan berat kurang dari 5,5 kg.
Studi yang diterbitkan dalam ''International Journal of Epidemiology'' pada April 2007 menemukan ibu yang berusia 10 hingga 19 tahun memiliki kemungkinan 14 persen lebih tinggi untuk memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan dengan ibu yang berusia 20 hingga 24 tahun.
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang berisiko mengalami masalah jantung, paru-paru, dan otak.
Lahir prematur
Ketika wanita melahirkan di usia remaja, mereka berisiko lebih tinggi melahirkan bayi lebih awal atau prematur.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam ''British Medical Journal'' pada November 2014 menemukan kelahiran prematur secara signifikan lebih mungkin untuk ibu remaja daripada wanita yang melahirkan di usia 20-an atau awal 30-an.
Anemia
Ibu remaja lebih mungkin mengembangkan anemia atau tingkat sel darah merah rendah yang abnormal selama kehamilan.
Anemia selama kehamilan dapat menimbulkan masalah bagi ibu dan bayi, termasuk peningkatan risiko kelahiran prematur dan kesulitan selama persalinan dan melahirkan.
Depresi Pascapersalinan
Memiliki bayi saat remaja membuat ibu berisiko lebih tinggi mengalami depresi pascapersalinan.
Ibu remaja kira-kira dua kali lebih mungkin mengalami depresi pascapersalinan dibandingkan dengan ibu dewasa, menurut sebuah artikel pada Mei 2014 di ''BMC Pregnancy and Childbirth''.
Depresi pascapersalinan meliputi kesedihan, kesulitan tidur dan kecemasan. Dalam kasus yang parah, ibu mungkin berpikir untuk melukai dirinya sendiri atau bayinya.
Namun, tidak setiap remaja yang hamil dan tidak setiap bayi yang lahir dari ibu remaja akan memiliki masalah kesehatan.
Mendapatkan perawatan prenatal sepanjang kehamilan dapat mengurangi risiko masalah kesehatan yang terkait dengan kehamilan remaja.
Tag
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya
-
Olahraga Ini Sangat Direkomendasikan untuk Ibu Hamil, dari Pilates hingga Berenang
-
Tes Kehamilan, Kapan Waktu yang Tepat Pakai Alat Cek Kehamilan?
-
Kondisi Ibu hamil yang Tidak Dianjurkan Puasa, Dikhawatirkan Berdampak pada Kesehatan
-
Asam Folat Tidak Hanya Baik untuk Wanita Hamil Saja, Pria juga Membutuhkannya!
-
Sebelum Hamil, Wanita Wajib Perhatikan Kesehatan Organ Tubuh Ini!
-
Daftar Kandungan Skincare yang Perlu Dihindari Ibu Hamil
-
Posisi Kepala Bayi Menjelang Melahirkan Harus di Bawah, Mengapa?
-
Sebelum Hamil Calon Ibu juga Harus Menjaga Asupan Nutrisi, Cegah Stunting!
-
Kolin Sangat Penting Selama Kehamilan: Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak