Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Plasenta adalah organ yang tumbuh di rahim selama kehamilan untuk memberi makan bayi, menyalurkan oksigen dan nutrisi melalui tali pusat.
Plasenta menempel pada dinding rahim di salah satu posisi yaitu di belakang (posterior), di depan rahim (anterior), di sisi rahim, di bagian atas rahim (fundal), di bagian bawah rahim dan kadang-kadang bahkan di atas leher rahim.
Namun dalam ulasan kali ini yang akan dibahas adalah plasenta anterior, yang terletak di depan rahim, di antara bagian depan lambung dan janin.
Meski, umumnya tidak memengaruhi kehamilan atau kesehatan janin, posisi plasenta tersebut dapat mengubah cara pemeriksaan medis dan terkadang meningkatkan risiko tertentu.
Baca Juga
Dilansir HiMedik dari Medical News Today, memiliki plasenta anterior dapat mempersulit wanita untuk merasakan gerakan janin, terutama pada awal kehamilan. Dalam beberapa kasus, ini dapat membuatnya lebih menantang bagi dokter kandungan untuk mendeteksi detak jantung janin.
Apalagi dalam kasus-kasus di mana seorang wanita memerlukan amniosentesis, plasenta anterior dapat mempersulit dokter untuk melakukan tes.
Sebagai informasi, amniosentesis adalah prosedur yang mengambil sampel cairan ketuban di sekitar bayi, yang digunakan dokter untuk menganalisis cairan untuk tanda-tanda adanya kelainan.
Dokter akan melakukan tes ini dengan memasukkan jarum ke dalam rahim melalui perut wanita. Masalahnya, lokasi plasenta yang ada di depan rahim dapat membuatnya lebih menantang.
Letak plasenta sendiri bisa diketahui saat melakukan USG, yaitu saat kehamilan memasuki usia 18 hingga 20 minggu. Selama USG ini, dokter akan memeriksa kondisi janin dan plasenta.
Namun, terkadang dokter mungkin merekomendasikan USG tambahan saat mendekati hari kelahiran untuk memeriksa lokasi plasenta dan memastikan bahwa itu tidak menutupi leher rahim.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Tes Kehamilan, Kapan Waktu yang Tepat Pakai Alat Cek Kehamilan?
-
Sebelum Hamil, Wanita Wajib Perhatikan Kesehatan Organ Tubuh Ini!
-
Daftar Kandungan Skincare yang Perlu Dihindari Ibu Hamil
-
Posisi Kepala Bayi Menjelang Melahirkan Harus di Bawah, Mengapa?
-
Sebelum Hamil Calon Ibu juga Harus Menjaga Asupan Nutrisi, Cegah Stunting!
-
Cara Mencegah agar Tidak Melahirkan Prematur, Inilah yang Perlu Dilakukan!
-
Sakit Kepala Selama Masa Kehamilan, Kenali 5 Penyebabnya!
-
Perut Masih Buncit setelah Melahirkan? Bisa Dipengaruhi Beberapa Faktor
-
Jennifer Jill Singgung Soal Hamil di Usia 51 Tahun, Waspadai Risikonya!
-
Wanita Lebih Mudah Lupa Setelah Melahirkan, Ini Sebabnya!