Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Bercermin telah menyelamatkan nyawa seorang dokter. Hal tersebut dialami oleh dokter wanita bernama Erin Kobetz. Ia menemukan kanker yang ternyata ada dalam tubuhnya ketika melihat refleksinya di cermin.
Peneliti kanker di University of Miami ini mengatakan, pada 2004 ketika bercermin sebelum berangkat kerja, ia melihat tenggorokannya tampak aneh. ''Susah dijelaskan, pokoknya leher saya terlihat lucu,'' ungkap Kobetz.
Ia pun membuat janji dengan dokter pelayanan primernya. Dokternya itu sependapat, leher Kobetz terlihat janggal, tapi sulit dipastikan alasannya. Kobetz sendiri diketahui punya riwayat penyakit tiroid.
"Setelah kelahiran anak, saya mengalami tiroiditis Hashimoto, yakni kondisi autoimun yang dapat membuat tiroid tampak benjol," katanya kepada Reader's Digest.
Baca Juga
-
Pengaruhi Kesehatan Mental, Polusi Udara Bikin Warga Perkotaan 'Bad Mood'
-
Bayi Kembar Ini Punya Dua Ayah Biologis Berbeda, Kok Bisa?
-
Usai Botox dan Filler Bibir, Dua Pria Kabur Tanpa Bayar Sepeser pun
-
Datangi Dokter Gigi, Pemeran Film Justice League Tak Bisa Menutup Mulutnya
-
Kalangan Seleb Tolak Ajakan Amal Kesehatan Mental Pangeran William, Kenapa?
''Untungnya, dokter saya percaya bahwa kadang-kadang pasien benar-benar mengenal tubuh mereka, dan dia memercayai intuisi saya bahwa ada sesuatu yang terlihat atau terasa tidak beres.''
Setelah diperiksa melalui ultrasonografi leher, ternyata tiroidnya terkena kanker. Tim medis lantas memulai protokol pengobatan dengan mengangkat total kelenjar tiroid Kobetz bersama dengan kelenjar getah bening di lehernya dan memberinya perawatan dengan yodium radioaktif.
Sejak saat itu, Kobetz beralih ke gaya hidup sehat. ''Saya menjadi sangat aktif secara fisik dan memulai diet yang sangat sehat. Kamu tidak bisa selamat dari diagnosis kanker dan tidak menyadari kemungkinan kematianmu setiap hari,'' ujar Kobetz.
Tak hanya memengaruhi pandangan pribadinya, diagnosis kanker tersebut juga memberi Kobetz perspektif baru dalam pekerjaan.
''Saya tidak lagi ingin mengejar ilmu yang hanya berdasarkan statistik, karena saya sendiri pernah menjadi bagian dari statistiknya,'' kata Kobetz. ''Kanker saya mengubah pekerjaan saya, bukan lagi sebatas profesional, tetapi lebih personal juga.''
Terkini
- 6 Perubahan pada Payudara yang Umum Terjadi, Tak Perlu Panik
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
Berita Terkait
-
Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
-
Gigi Berlubang Tak Boleh Disepelekan, Dokter Ingatkan Hal Ini
-
Babe Cabita Idap Anemia Aplastik, Ketahui Bedanya dengan Leukimia
-
Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
-
Pengidap Kanker Payudara Semakin Muda, Ingatkan Lagi Pentingnya Deteksi Dini Melalui Sadari dan Sadanis
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Prioritaskan Empati, dr. Helena Bagikan Pengalaman Tangani Kasus Sensitif Saat Konsultasi Lewat Chat
-
Cegah Kanker, Peneliti Sarankan Makan Pisang Setiap Hari!
-
Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh, Ternyata Wanita Ini Idap Kanker Stadium Akhir