Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Meski sama-sama memberi makan bayi, menyusui langsung dan memberi ASI perah ternyata memiliki perbedaan yang signifikan.
Dilansir dari Medicaldaily, sebuah penelitian baru mengungkapkan memberi ASI langsung dari payudara ternyata lebih bermanfaat daripada memberi ASI yang diperah terlebih dahulu.
Penelitian ini menyebutkan metode ASI langsung bermanfaat untuk berat badan bayi. Para peneliti memeriksa data pada lebih dari 2.500 pasang ibu dan bayi, membandingkan metode makan mereka di tahun pertama.
Secara keseluruhan, bayi yang terus disusui secara eksklusif pada usia enam bulan memiliki berat paling sehat pada usia 12 bulan.
Baca Juga
Di sisi lain, bayi yang diberi ASI yang diperah atau dipompa pada usia enam bulan memiliki risiko tiga kali lipat lebih tinggi mengalami kelebihan berat badan saat usia satu tahun.
''Selain itu, hasilnya ditemukan bayi yang diberi ASI yang dipompa memiliki berat badan sedikit lebih banyak daripada mereka yang diberi makan langsung dari payudara,'' kata penulis studi Meghan Azad, seorang ilmuwan peneliti di Children's Hospital Research Institute of Manitoba.
''Peningkatan berat badan yang lebih lambat pada bayi, mungkin ada hubungannya dengan enzim dan hormon yang ditemukan dalam ASI.
Ketika susu melewati proses memompa, membeku dan mencair, mungkin saja manfaatnya akan hilang,'' ungkap Azad.
Alasan lain, lanjut Azad, adalah bayi yang diberi ASI langsung belajar untuk berhenti menyusui ketika mereka kenyang.
Di sisi lain bayi yang diberi ASI yang diperah sering 'dipaksa' untuk mengosongkan botol yang menyebabkan asupan susu mereka tidak dapat dikontrol.
Pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan pemberian ASI eksklusif untuk enam bulan pertama kehidupan. Pada tahap ini, makanan pendamping diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan bayi akan nutrisi yang meningkat.
Studi ini juga menemukan risiko kenaikan berat badan yang cepat terkait dengan makanan yang diperkenalkan sebelum usia lima bulan.
Periode terbaik, kata para peneliti adalah beberapa waktu setelah lima bulan tetapi sebelum tujuh bulan. Ini tidak hanya memberikan manfaat berat badan yang sehat tetapi juga mencegah alergi dan infeksi, kata Azad.
Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Pediatrics pada 24 September 2018.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Penting, Lakukan 4 Langkah Ini pada Hari Pertama Diare
-
Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi
-
Jangan Dilakukan, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri!
-
Jangan Disepelekan, Kulit Gatal tanpa Ruam Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis
-
Cuaca Panas Bikin Nyamuk Tambah Banyak, Begini Cara Menanganinya!
-
Asma pada Ibu Hamil Bisa Berbahaya untuk Bayi, Begini Cara Mengatasinya!
-
Konsumsi Mie Instan Selama Seminggu, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh!
-
Waspada, Duduk Terlalu Lama Berisiko Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis
-
Jangan Lagi Letakkan Dompet di Saku Celana, Bisa Berbahaya bagi Kesehatan!
-
Hampir 12 Tahun, Wanita Ini Selalu Cegukan Setiap Hari, Apa Sebabnya?