Kamis, 25 April 2024
Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto : Rabu, 05 September 2018 | 21:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Banyak wanita yang salah mengira, bahwa darah haid adalah darah kotor. Padahal faktanya tidak demikian.

Dari segi medis, darah haid tidak jauh berbeda seperti darah dari mimisan atau luka. Bedanya, darah haid ini mengandung sisa jaringan dari dinding rahim yang luruh setelah proses ovulasi.

Ovulasi sendiri merupakan proses pelepasan sel telur dari indung telur. Nah, sel telur yang lepas dan tidak dibuahi sperma ini akan larut dan ikut keluar bersama darah (haid) dari dinding rahim.

Sedangkan darah haid itu berasal dari endometrium (lapisan dinding rahim) yang menebal dan berisi darah.

Beralih ke darah kotor, secara medis darah kotor merupakan kondisi darah yang memiliki kadar karbondioksida tinggi dan oksigen rendah. Darah kotor ini akan dipompa oleh bilik kanan jantung dan dialirkan meunuju paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis.

Di sana, paru-paru akan mengikat oksigen, sehingga darah menjadi bersih. Selanjutnya darah yang sudah bersih tersebut akan dialirkan ke jantung dan seluruh tubuh.

ilustrasi keping darah (iStock)

Nah, dalam kasus darah kotor yang mana kadar oksigen rendah akan mengakibatkan hipoksemia. Jika kadar oksigen dalam darah rendah tentunya dapat mengganggu fungsi normal tubuh, seperti fungsi jantung, hati, otak, dan organ penting lainnya.

Dari penjelasan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa darah haid bukan darah kotor karena tidak dialirkan ke paru-paru untuk dibersihkan supaya kaya akan oksigen. Serta darah haid ini keluar melalui miss V dan tidak melalui pembuluh darah.
Sekarang sudah tahu bedanya kan? Jangan salah lagi ya!

BACA SELANJUTNYA

Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?