Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Dalam membangun rumah tangga, kehamilan dan kelahiran anak merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan. Bahkan tak jarang ada pasangan yang rela mengeluarkan banyak uang demi mendapatkan momongan.
Tapi sayangnya, tidak semua hal yang direncanakan berjalan lancar. Yang awalnya bahagia karena bisa cepat hamil berbuah pahit ketika melahirkan. Salah satunya seperti mengalami depresi postpartum atau dikenal dengan istilah sindrom baby blues. Merupakan kondisi wanita yang merasakan sedih serta cemas berlebihan setelah melahirkan.
Biasanya kondisi tersebut terjadi pada 3-4 hari pasca melahirkan dan terjadi selama 2 minggu saja. Sindrom ini mengakibatkan ibu menjadi emosional seperti merasa cemas yang berlebihan, sedih, mudah menangis, dan kondisi terparahnya bahkan bisa membuat penderita menyakiti diri sendiri serta bayinya.
Selain gejala perubahan emosi di atas, ibu yang menderita baby blues juga akan menjadi malas memerhatikan bayinya. Ia menjadi tidak sabaran dan sangat mudah tersinggung.
Baca Juga
Penyebab sindrom ini muncul begitu saja tanpa ada alasan yang jelas. Tetapi berbagai perubahan dalam tubuh ibu merupakan pemicu perubahan suasana hati yang cukup ekstrem. Berikut penjelasannya.
1. Perubahan bentuk fisik dan hormonal
Hamil dan melahirkan membuat fisik wanita berubah karena mengalami kenaikan berat badan. Hal tersebut membuat wanita merasa tidak cantik lagi seperti sebelumnya dan membuat pikiran negatif mengenai dirinya sendiri.
Selain itu, naik turunnya hormon yang sangat drastis juga bisa menjadi pemicu emosi ibu tidak stabil sehingga menyebabkan sindrom baby blues.
2. Tidak siap menjadi ibu
Hamil bukan berarti siap menjadi ibu. Usia yang belum dewasa, keadaan ekonomi yang masih pas-pasan, dan kehamilan yang tidak direncanakan bisa membuat wanita mengalami hal yang tidak diinginkan saat melahirkan seperti mengalami sindrom baby blues.
3. Efek pasca melahirkan
Beberapa wanita mengalami rasa sakit pasca melahirkan lebih lama daripada wanita lainnya. Hal tersebut bisa membuat seseorang menjadi tertekan dan menyalahkan bayinya.
Stres, kelelahan, dan kondisi psikologis juga bisa memicu sindrom muncul. Untuk mengatasi hal tersebut, kamu dan pasangan bisa melakukan tindak pencegahan. Seperti melakukan persiapan kehamilan meliputi keadaan ekonomi, psikis, dan fisik.
Kamu juga bisa mencari beragam informasi mengenai sindrom baby blues di artikel-artikel kesehatan atau meminta bantuan langsung pada pakar yang bersangkutan.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
-
Tes Kehamilan, Kapan Waktu yang Tepat Pakai Alat Cek Kehamilan?
-
Sebelum Hamil, Wanita Wajib Perhatikan Kesehatan Organ Tubuh Ini!
-
Daftar Kandungan Skincare yang Perlu Dihindari Ibu Hamil
-
Posisi Kepala Bayi Menjelang Melahirkan Harus di Bawah, Mengapa?
-
Sebelum Hamil Calon Ibu juga Harus Menjaga Asupan Nutrisi, Cegah Stunting!
-
Cara Mencegah agar Tidak Melahirkan Prematur, Inilah yang Perlu Dilakukan!
-
Sakit Kepala Selama Masa Kehamilan, Kenali 5 Penyebabnya!
-
Perut Masih Buncit setelah Melahirkan? Bisa Dipengaruhi Beberapa Faktor
-
Jennifer Jill Singgung Soal Hamil di Usia 51 Tahun, Waspadai Risikonya!