Jum'at, 26 April 2024
Galih Priatmojo | Dwi Citra Permatasari Sunoto : Kamis, 16 Agustus 2018 | 18:18 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sebulan sekali, wanita di usia matang pasti mengalami menstruasi. Lama menstruasi biasanya 7 hingga 14 hari. Ketika menstruasi, sebagian besar kaum hawa mengalami nyeri di bagian perut. Apakah penyebabnya?

Ternyata rasa sakit yang muncul, akibat dari dinding otot rahim yang berkontraksi lebih kuat. Di saat itu rahim menekan pembuluh darah sehingga menghentikan sejenak aliran darah dan oksigen di bagian paling dalam dinding rahim.

Akibatnya, senyawa kimia yang diproduksi oleh jaringan yang ada pada rahim keluar dan menyebabkan rasa nyeri/sakit ketika aliran oksigen terhenti.

Tidak berhenti sampai di situ. Di waktu yang bersamaan, tubuh juga menghasilkan prostaglandin. Prostaglandin merupakan senyawa kimia yang berperan dalam mengatur kontraksi otot halus.

ilustrasi rahim (morula IVF)

Nah, di dalam tubuh, prostaglandin memicu rahim agar berkontraksi lebih kuat. Jadi, rasa nyeri haid semakin meningkat.

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa nyeri haid wajar terjadi. Namun beberapa kondisi kesehatan juga bisa menjadi sebab mengapa kamu nyeri haid. Contohnya seperti penyempitan serviks.

Serviks atau leher rahim yang menyempit membuat aliran darah haid menjadi tidak lancar. Hal tersebut mengakibatkan tekanan pada rahim sehingga menimbulkan rasa sakit.

Selain itu hati-hati juga terserang penyakit radang panggul. Pasalnya kondisi tersebut disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi ovarium, tuba falopi, dan rahim. Akibatnya terjadilah iritasi dan pembengkakan yang cukup parah.

BACA SELANJUTNYA

Kenali Tanda 'Halus' Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Tidak Berhubungan dengan Menstruasi!