Jum'at, 29 Maret 2024
Ririn Indriani : Selasa, 07 Agustus 2018 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Psoriasis, salah satu penyakit autoimun yang memberikan efek sisik berlapis berwarna keperakan pada kulit.

Penyakit ini cukup umum dialami oleh banyak orang, bahkan penyakit yang ditandai penebalan warna kemerahan dan rasa gatal atau perih di kulit ini telah mempengaruhi sekitar 2 persen orang Inggris.

Termasuk Molly Mathews, remaja 16 tahun, yang telah didiagnosis memiliki psoriasis sejak berusia 11 tahun. Waktu itu, Molly melihat ada ada banyak serpihan kering di kulit kepalanya yang dia anggap sebagai ketombe, tapi semakin lama menyebar ke kepala dan lehernya.

Meski terganggu dengan kondisinya, Molly tak menghindar dari kondisi yang tidak bisa disembuhkan ini. Dia justru memperlihatkan kulit psoriasisnya di Instagram dan menyebut bekas luka merah yang tersisa di tubuhnya adalah tato yang indah, yang tidak harus disembunyikannya.

"Saya lelah orang-orang mengasihani saya, atau mengatakan saya sangat berani karena memamerkan kulit saya. Ini bukanlah hal yang berani, tapi seharusnya menjadi sebuah norma yang wajar," katanya dilansir Metro.co.uk.

Molly juga sering mendapat komentar buruk. Orang bertanya apa yang salah dengannya, atau mengatakan bahwa kulitnya terlihat buruk.

"Hal semacam itu bisa sangat merusak bagi orang-orang yang berjuang dengan harga diri, tetapi sebenarnya saya mencintai kulit saya. Saya sangat nyaman memilikinya dan tidak merasa perlu bersembunyi. Saya selalu mengatakan saya tidak perlu mentato tubuh saya saat tua, karena tambalan psoriasis sudah terlihat seperti desain bunga kecil," ujarnya.

Molly mengatakan pernah menghadiri sebuah acara di sekolah perempuan yang membuatnya merasa lebih buruk tentang kondisinya lantaran ada banyak tekanan. Teman-temannya melihat Molly dengan cara yang aneh. Tapi dia tidak memedulikannya dan hanya fokus menjaga kondisinya.

Meskipun seringkali merasa sakit, terutama saat rasa panas mulai menderanya, atau ketika kulitnya pecah-pecah dan berdarah, sebisa mungkin Molly belajar mengelola psoriasisnya dengan baik.

Secara teratur Molly melembapkan kulitnya dengan minyak kelapa. Dia juga memilih untuk menghindari krim steroid, yang dapat menyebabkan masalah. Bukan cuma itu, Molly juga memastikan hanya menggunakan produk vegan yang sangat lembut, dengan bahan-bahan alami.

Setelah melihat kampanye #getyourskinout di Instagram, Molly meluncurkan versinya di mana ia memposting foto selfie dengan memperlihatkan kulit psoriasisnya dan memberikan saran kepada orang lain yang memiliki masalah yang sama seperti dirinya.

"Aku merasa sangat bahagia akhirnya bisa melihat orang-orang dengan psoriasis berkumpul dan berbagi cerita. Sangat menyenangkan melihat selebritis seperti Kim Kardashian dan Cara Delevingne berbicara tentang hal itu, tetapi itu juga membuat frustrasi, karena tidak semua orang dapat membayar perawatan mahal yang mereka miliki," ungkap dia.

"Saya bisa melakukan pengambilan foto dan ini sangat membantu. Itu memberi saya kesempatan untuk melihat diri saya sendiri dan menghargai ketika saya mengalami hari yang baik," tambahnya

"Anda tidak harus mencintai psoriasis Anda, tetapi ada banyak hal yang bisa dikatakan untuk meluangkan waktu sejenak untuk tahu bawa diri Anda terlihat cantik. Saya tidak menganggap diri saya jelek, karena kulit saya, karena itu bagian dari diri saya," pesannya. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

 

BACA SELANJUTNYA

Bakteri Penyebab Penyakit Langka Ditemukan di Teluk Mississippi, Kenali Tanda-tandanya!