Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Studi baru dari Jerman menyatakan, bahwa pasien Covid-19 pria dengan testosteron rendah lebih berisiko meninggal.
Melansir dari Independent, sebuah studi baru dari rumah sakit Jerman telah menjelaskan peran yang dimainkan oleh testosteron, hormon seks pria dalam respons tubuh terhadap SARS-CoV-2 (virus corona penyebab Covid-19).
Para peneliti di Pusat Medis Universitas Hamburg-Eppendorf menilai 45 orang pasien Covid-19 pertama (35 pria, 10 wanita) yang dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit.
Dari kelompok ini, sembilan pria dan tiga wanita meninggal. Tujuh dari pasien itu membutuhkan oksigen sementara 33 membutuhkan ventilator.
Baca Juga
-
Sempat Terapi 73 Hari, Pasien Corona Covid-19 Pulih Usai Transplantasi Paru
-
Geger Penipuan Daging Babi jadi Daging Sapi, Ketahui Cara Membedakannya!
-
Jika Tak Punya Termometer, Begini Cara Cepat Deteksi Tubuh yang Demam
-
Ringankan Stres dan Depresi akibat di Rumah Aja, Minum Kopi 2 Kali Sehari!
-
Bisa Tularkan Covid-19, Taruh Paket di Luar selama 72 Jam sebelum Dibuka!
-
Konsumsi Air Madu Mentah selama Puasa, Ini Khasiatnya!
Dari 35 pria, lebih dari dua pertiga (68,6 persen) memiliki tingkat testosteron yang rendah. Sebaliknya, lebih dari setengah pasien wanita (60 persen) telah meningkatkan kadar testosteron.
Testosteron adalah salah satu dari banyak hormon yang bertanggung jawab untuk memantau respons kekebalan tubuh.
Pada pria, level rendah testosteron dapat mengganggu dan membingungkan respon tubuh saat melawan patogen. Ini dapat menghasilkan badai sitokin, suatu kondisi hiperinflamasi yang disebabkan oleh sistem kekebalan yang terlalu aktif.
Kondisi itu telah terlihat pada banyak penderita Covid-19.
Diperkirakan bahwa reaksi homeostatis ekstrem tersebut dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang parah dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), pada akhirnya kondisi itu akan membunuh pasien Covid-19.
"Pria dengan kadar testosteron normal tidak menunjukkan badai sitokin dan karenanya lebih mungkin untuk bertahan hidup," kata Profesor Gülsah Gabriel yang terlibat dalam penelitian.
Untuk pasien Covid-19 wanita, penelitian di Jerman menemukan bahwa peningkatan kadar testosteron terkait dengan peningkatan respon inflamasi.
"Dengan SARS-CoV-2 terus menginfeksi manusia di seluruh dunia, berulang kali dilaporkan bahwa pria dengan Covid-19 berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan hasil yang parah dan bahkan mematikan dibandingkan dengan wanita, terlepas dari usia," tulis para peneliti.
"Dengan demikian, menjadi sangat penting untuk memahami mengapa pria lebih mungkin meninggal karena Covid-19 daripada wanita," tambahnya.
Penelitian ini belum ditinjau oleh sejawat dan perlu penelitian lebih lanjut.
Terkini
- Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Waspada dengan Varian Virus Corona Ini, Lebih Berisiko Menyebabkan Long Covid!
-
Bukan 25 Tahun, Inilah Usia Paling Tepat Laki-laki Menjadi Ayah
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19