Kamis, 02 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Rabu, 29 April 2020 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Korea Utara belakangan tengah dirumorkan meninggal dunia oleh beberapa media asing. 

Sebelumnya, media mingguan Jepang Shunkan Gendai mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara dalam keadaan vegetatif setelah mengalami komplikasi usai menjalani operasi jantung.

Tetapi, seperti apa itu keadaan vegetatif dan mungkinkah pemimpin Korea Utara kembali pulih?

Keadaan vegetatif adalah ketika seseorang bangun tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Dalam kondisi vegetatif, dilansir oleh The Sun, orang mungkin bisa melakukan beberapa hal, seperti:

  1. Membuka mata mereka
  2. Bangun dan tidur secara berkala
  3. Memiliki refleks dasar, seperti berkedip ketika dikejutkan oleh suara keras atau menarik tangan ketika diisentuh
  4. Mampu mengatur detak jantung dan pernapasan tanpa bantuan.

 

Ilustrasi rumah sakit. (Shutterstock)

Namun, seseorang dalam kondisi vegetatif tidak akan menunjukkan respons. Misalnya, mereka tidak akan bisa mengikuti objek dengan matanya atau menanggapi suara.

Jika seseorang berada dalam kondisi vegetatif selama lebih dari 4 minggu, mereka dianggap berada dalam kondisi vegetatif yang berkelanjutan.

Bila sudah lebih dari 6 bulan, kondisi ini disebabkan oleh cedera otak non-traumatis. Bisa juga orang melaluinya lebih dari 12 bulan jika disebabkan oleh cedera otak traumatis yang dianggap sebagai kondisi vegetatif permanen.

Seberapa besar kemungkinan pasien kondisi vegetatif bisa pulih?

Jika seseorang berada dalam kondisi vegetatif permanen, pemulihannya sangat sulit diprediksi. Namun, bukan berarti tidak mungkin.

Pemulihan pasien kondisi vegetatif tergantung pada jenis cedera otak yang dialami, usia mereka, berapa lama dalam kondisi vegetatif dan seberapa parah cederanya.

Cedera otak non-traumatis mungkin disebabkan oleh penyakit lain di dalam tubuh. Sedangkan, cedera traumatis biasanya merupakan serangan kekerasan, jatuh, luka tembak dan ledakan bom.

Orang dalam kondisi vegetatif permanen sangat tidak mungkin pulih dari cedera otak. Sebab, kondisi itu tergolong mustahil dipulihkan.

BACA SELANJUTNYA

Korea Utara Mulai Produksi Obat-obatan dan Peralatan Medis Dalam Waktu Singkat Demi Lawan Covid-19