Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Puger Mulyono, seorang lelaki yang berprofesi sebagai juru parkir asal Solo terketuk hatinya untuk mendirikan Yayasan Lentera. Fokus yayasan ini adalah untuk merawat Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA) sejak 2012 silam.
Puger selalu menyisihkan penghasilannya untuk membiayai kehidupannya dan anak-anak ADHA. Selain itu, lelaki ini juga berjuang agar anak-anak asuhnya mendapat pendidikan yang layak seperti pada umumnya.
"Sampai saat ini ada 32 anak yang ada di yayasan. Semua HIV/AIDS, tapi sekarang kondisi mereka membaik," tutur Puger, saat menjadi pemeroleh penghargaan local hero oleh DKT Indonesia di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Minggu (1/12/2019).
Puger mengaku ada anak yang fase AIDS-nya kembali ke fase HIV lagi. Namun, ada sebanyak 12 anak yang tidak bertahan dari penyakitnya hingga meninggal dunia serta 6 anak yang sudah kembali ke keluarga mereka untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Baca Juga
Puger mengatakan, anak-anak yang datang ke yayasannya selalu sudah menderita AIDS, yang diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap darah sang anak dari rumah sakit.
"Setiap dirujuk ada lampiran (pemeriksaan) darah dari laboratorium, HIV stadium sekian, obatnya ini, ada semua," lanjutnya. Usia tertua yang berada di yayasan adalah usia remaja, yaitu 13 tahun. Sedangkan terkecil masih balita.
Tidak hanya mementingkan pendidikan saja, Yayasan Lentera juga bekerja sama dengan RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam pemeriksaan kesehatan anak-anak di selter.
"Pengobatannya ada secara medis, herbal, tradisional dan spiritual. Pengobatannya gratis, dulu 3 tahun pertama kita bayar, sekarang pemerintah ikut andil kan. BPJS ada, KIS ada, kalau enggak punya pake surat sakti dari Dinas Sosial Kota Surakarta," sambungnya.
Setiap bulannya, yayasan akan mengambil obat antiretroviral (ARV) di rumah sakit. Obat ini berfungsi untuk menekan virus agar tidak semakin berkembang.
"Kita nanti ambil di rumah sakit setiap bulan untuk penekanan obat untuk virusnya, namanya ARV. Jenisnya macem-macem, namun itu tergabung dalam antiretroviral. Nanti kita dukung dengan suplemen," jelasnya.
Tidak hanya bantuan pengobatan, pemerintah Surakarta dan Kementerian Sosial juga kerap memberi bantuan berupa makanan serta tempat tinggal untuk anak-anak.
Terkini
- Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
Berita Terkait
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Mengenal 4 Jalur Penularan HIV, Penyakit yang Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
BPOM AS Menyetujui Penggunaan Kondom Khusus Seks Anak untuk Pertama Kalinya
-
Peneliti Mengembangkan Vaksin HIV Berbasis mRNA, Bagaimana Hasilnya?
-
Wanita Ini Sembuh Sendiri dari HIV, Begini Kata Dokter
-
Satu Suntikan Setiap 2 Bulan Sekali, Terapi ARV Baru Ini Dinilai Efektif
-
Meski dalam Pengobatan, HIV Bisa Bersembunyi di Otak & Menyerang Organ Lain
-
Pakai Kondom saat Bercinta di Masa Pandemi Covid-19 Itu Penting!
-
Sama-Sama Menyerang Kekebalan, Peneliti Khawatir Covid-19 seperti HIV