Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang pria harus merelakan ujung Mr P miliknya dipotong. Amputasi Mr P itu terpaksa dilakukan setelah dokter berupaya mengatasi ereksi selama dua hari yang dialaminya.
Kali pertama periksa ke rumah sakit, pria asal India itu mengeluhkan ereksi berkepanjangan yang tak kunjung mereda dan terasa menyakitkan. Kondisi ini disebut priapismus dalam dunia medis.
HiMedik.com mengutip The Sun, Kamis (4/4/2019), awalnya, ahli bedah mengatasi priapismus pria 52 tahun itu dengan memasukkan shunt, alat untuk mengalihkan aliran, ke Mr P-nya. Mereka juga memasukkan kateter kemih dan membungkusnya dengan balutan tekan.
Namun keesokan harinya, kepala Mr P pria itu, yang sudah lembek, mulai berubah menjadi hitam. Ada begitu banyak jaringan yang mati. Ahli bedah pun tidak punya pilihan selain mengamputasi Mr P pria yang tak disebutkan namanya itu.
Baca Juga
-
Akui Pernah Tanam Benang, Ivan Gunawan: Hidung Aku Sempat Membusuk
-
Taruh Bawang Putih di Telinga Selama 30 Menit, Manfaatnya Luar Biasa!
-
Wanita Ini Jalani Operasi Caesar Tanpa Dibius, Begini Kondisi Sesudahnya!
-
Suami Wajib Elus Perut Istri yang Hamil, Peneliti Ungkap Manfaatnya!
-
Sering Dibuang, Batang Pohon Pisang Mampu Atasi Kolesterol dan Batu Ginjal
Tiga minggu setelah operasi, pria itu bisa buang air kecil dengan normal dan memiliki "luka yang sehat".
Dalam laporan kasus dari King George’s Medical University di Lucknow itu, Dr Saqib Mehdi, yang merawat pasien, menulis, "Kami telah melepas kateter uretra, tapi tetap saja warna hitam kulup semakin menggelap di hari berikutnya, dan terlihat makin jelas ada garis demarkasi di antara kulup dan batang Mr P."
Menurut Dr Mehdi, kateter dan balutan tekan yang membungkus Mr P setelah prosedur awal mungkin telah memicu gangren, kematian kulit dan daging yang tidak dapat dipulihkan. Karena gangren tidak dapat dirawat, maka satu-satunya pilihan adalah mengamputasi kepala Mr P.
Diketahui, priapismus dianggap darurat jika berlangsung lebih dari dua jam. Tidak jelas apa yang memicu kondisi menyakitkan pria ini, tetapi menurut NHS, priapismus dapat disebabkan oleh penyakit sel sabit, obat-obatan ilegal maupun legal, atau obat kuat seperti Viagra.
Tag
Terkini
- Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
Berita Terkait
-
Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
-
Menyehatkan Sih, Tapi Olahraga Ini Malah Picu Disfungsi Ereksi Lho!
-
Ahli Urologi Temukan Hubungan antara Pikiran dengan Disfungsi Ereksi
-
Pria Bau Mulut Lebih Berisiko Alami Disfungsi Ereksi, Kok Bisa?
-
Terinfeksi Covid-19 Dua Kali, Remaja Ini Alami Ereksi Terus-Menerus
-
Minum Kopi di Pagi Hari Bisa Menurunkan Risiko Disfungsi Ereksi, Benarkah?
-
Penis Sering Ereksi Mendadak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
-
Bukan Demi Kesenangan Wanita, Awalnya Vibrator Diciptakan untuk Laki-laki!
-
Inilah Alasan Pria Mengalami Ereksi di Pagi Hari, Bukan Karena Mimpi Basah!
-
Pria Wajib Simak, Coba Jalani Diet Ini untuk Atasi Disfungsi Ereksi