Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Penyakit hemofilia atau gangguan pendarahan yang berupa darah sulit membeku, ternyata lebih banyak menyerang laki-laki daripada perempuan.
Prof. dr. Djajadiman Gatot, SpA selaku Ketua Himpunan Masyarakat Hemofilia mengatakan, penyakit ini diturunkan secara genetik lewat perempuan yang hanya berperan sebagai pembawa sifat atau carrier.
Ia menjelaskan, secara genetika, kromosom manusia terdiri dari dua macam. Laki-laki kombinasi X dan Y, sedangkan perempuan X dan X. Di dalam kromosom X, terdapat instruksi atau kode untuk membuat faktor pembekuan. Namun pada penderita hemofilia, kromosom X menderita kerusakan sehingga tidak memiliki faktor pembekuan darah.
"Kalau laki-laki kromosom X terjadi kerusakan, maka dia langsung terkena hemofilia, karena di kromosom Y tidak ada kode pembuat faktor pembekuan darah. Kalau perempuan X-nya rusak, masih punya kromosom X satu lagi yang sehat sehingga hanya bersifat sebagai pembawa sifat," ujar dr. Djajadiman dalam temu media di Jakarta, Kamis (4/4/2019) diberitakan Suara.com.
Baca Juga
-
Alami Kecelakaan di Thailand, Kondisi Rapper KK Kini Lumpuh Total
-
Makan 2 Pisang Setiap Hari, Ini 4 Hal yang Akan Terjadi pada Tubuh!
-
Wanita Ini Melahirkan Bayi Kembar Beda Ayah, Begini Kronologisnya!
-
Sarapan Dua Telur Tiap Pagi Bantu Turunkan Berat Badan, Ini Kata Ahli Gizi
-
Dijual Seharga Rp 100 Ribu, Ini 7 Manfaat Ajaib Buah Ceplukan
Prof. Djajadiman menambahkan, pada perempuan pembawa sifat, biasanya tidak mengidap gejala seperti yang dialami penderita hemofilia di mana darah sulit membeku. Namun, ia berpeluang menurunkannya pada buah hatinya.
Penanganan gangguan hemofilia ini dulu dilakukan lewat transfusi darah dari pendonor. Tujuannya untuk menambah protein yang bersifat untuk membekukan darah. Tranfusi darah ini memakan waktu lama dan kerap mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Bahkan, kualitas hidupnya pun menurun karena reaksi alergi yang bisa didapat lewat darah pendonor.
Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi kedokteran, pasien hemofilia kini mendapat pengobatan konsentrat faktor pembekuan darah yang bisa dilakukan secara mandiri oleh pasien dengan cara disuntik.
"Pengobatan hemofilia dari dulu sampai sekarang sudah banyak kemajuan. Pengobatan dulu dibiayai faskes, sekarang pemerintah lewat BPJS, sehingga penyandang hemofilia bisa diobati karena harga obat sangat mahal. Kalau tidak diobati sebaik-baiknya bisa terjadi kerusakan yang tidak bisa kita kembalikan, terutama masalah sendi yang menurunkan kualitas hidup pasien," tandasnya. (Suara.com/Firsta Nodia)
Terkini
- Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
Berita Terkait
-
Cacat Lahir Langka, Anak Laki-laki Ini Punya 2 Penis yang Berfungsi Penuh!
-
Anak Perempuan Obesitas Lebih Berisiko Kembangkan Penyakit Kardiovaskular
-
Jangan Larang Anak Laki-laki Main Bola, Dampaknya ke Kesehatan Mental lho!
-
8 Tanda Anak Laki-Laki Sudah Masuk Masa Pubertas
-
Mengenal Sindrom Turner, Kelainan yang Hanya Menyerang Perempuan
-
Studi: Anak Lelaki yang Alami Pubertas Dini Berisiko Kena Diabetes Tipe 2
-
Peneliti Sebut Testis Bisa Jadi Alasan Pria Lebih Berisiko pada Covid-19
-
Kulit Mengelupas Parah, Anak Ini Disebut sebagai Manusia Ular
-
Hari Ayah Nasional, Peran Ayah Pengaruhi Emosi Anak Laki-laki saat Stres
-
Cek 5 Tanda Orang Sudah Kecanduan Seks, Apa Saja?