Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Perry Evans bersyukur dirinya bisa membina keluarga meski ia terinfeksi virus HIV. Ia pun teringat betapa terkejutnya saat didiagnosis terjangkit HIV pertama kali.
Kala itu, pada 1985, saat Evans berusia 23 tahun, dia diberi tahu bahwa sisa hidupnya tinggal dua sampai tiga tahun lagi.
''Aku cukup mati rasa saat diberi tahu seperti itu,'' kata Evans, yang menderita hemofilia, kondisi yang membuat darah sulit membeku.
''Saat itu, aku cukup sehat dan aktif. Aku baru menyelesaikan kuliah. Aku masih muda, bebas, dan lajang. Hidupku baru dimulai.''
Baca Juga
-
Telur Sakti, Ayam Ini Hasilkan Obat untuk Kanker
-
Lele Berduri Ditelan Hidup-Hidup lalu Tersangkut, Pria Ini Muntah Darah
-
Kekurangan Gizi dan Dehidrasi, 3 Pasien Meninggal Dunia dalam Sehari
-
Kemenkes Jelaskan Maksud Urun Biaya dan Selisih Biaya pada BPJS Kesehatan
-
Mahasiswa Kedokteran Ini Tewas Kedinginan Setelah Dipaksa Turun dari Bus
Dua tahun setelah diagnosis tersebut, Evans bertemu seorang wanita bernama Heather yang dinikahinya setahun kemudian.
''Heather menikah denganku sambil berpikir, aku akan segera mati, dan tahu kami tidak akan bisa punya anak,'' ujar Evans.
''Teman-teman kami mulai membangun keluarga dan aku merasa seakan bagian dari hidupku diambil dariku.''
Namun pada 1999, yakni tiga tahun setelah dikenalkan pada pengobatan HIV, masa depan Evans terlihat berbeda dari sebelumnya, seperti dikutip dari Evening Standard, Kamis (24/1/2019) pekan lalu.
Ahli ginekologi dan spesialis kesuburan Carole Gilling-Smith membuat program 'pencucian sperma' di Chelsea dan Westminster Hospital. Program ini memberi kesempatan pada pria yang positif HIV di Inggris untuk menjadi orang tua tanpa menulari pasangan atau anak mereka.
Pada 2001, putra Evans, Isaac, lahir. ''Ini seperti hadiah dari Tuhan. Pada saat itu aku berpikir seharusnya aku tidak mendapatkan ini, seharusnya aku tidak punya anak,'' ucap Evans, yang merupakan pekerja IT.
Putri mereka, Cerian, kemudian juga lahir melalui program pencucian sperma di klinik pada 2005. ''HIV tidak akan melekat pada sperma dengan sendirinya, itu ditemukan di dalam cairan di sekitar sperma. Dengan memproses sperma, kita bisa memisahkannya dari cairan yang terkontaminasi. Kemudian kita bisa menanamkan sperma itu ke rahim wanita, dan dia tidak akan tertular,'' jelas Gilling-Smith.
''Aku sering menderita flu, infeksi, dan pneumonia. Aku tidak beruntung harus hidup dalam tubuh yang sudah terluka, sudah rusak, dan tak bisa diganti. Namun, aku memilih untuk tidak hidup di masa lalu,'' kata Evans.
''Aku punya dua anak yang hebat, yang sangat aku cintai dan menjadi inspirasiku, jadi aku merasa sangat beruntung.''
Terkini
- Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
Berita Terkait
-
Mengenal Virus Marburg: Gejala, Penyebab hingga Cara Penularan
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Mengenal 4 Jalur Penularan HIV, Penyakit yang Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Penelitian Temuan Virus Cacar Monyet Bisa Bertahan Hidup di Permukaan
-
Makanan dan Minuman Ini Sangat Bagus untuk Penderita Demam Berdarah, Apa Saja?
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
CDC AS Memperingatkan Kasus Parechovirus yang Menyerang Bayi Baru Lahir Meningkat