Minggu, 28 April 2024
Yasinta Rahmawati : Kamis, 31 Agustus 2023 | 19:54 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Komika Babe Cabita sempat diduga mengidap leukimia ketika alami sakit sampai dalam kondisi kritis. Komedian 34 tahun itu menerangkan, saat menjalani pemeriksaan di rumah sakit, sel darah putih menyebar di beberapa bagian tubuh. Selain itu dari semua pemeriksaan darah, semuanya terbilang berada di angka yang drop

"Aku enggak ngerti, karena saat pemeriksaan, ada darah putih. Ini menyebar ke beberapa bagian tangan. Dia menduga, itu leukemia, tapi akan ada pemeriksaan lanjutan," cerita Babe Cabita di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (28/8/2023).

Selama menunggu pemeriksaan lanjutan, kondisi Babe Cabita sempat kritis. Tubuhnya demam sampai 42 derajat celcius, menggingil, hingga mengalami halusinasi.

Babe Cabita [Youtube/Deddy Corbuzier]

"Wah itu, setiap dua jam sekali menggigil, parah. Susah tidur, sekalinya tidur aku merasa halusinasi," ujar Babe Cabita.

Kondisinya baru membaik pada hari ketiga. Sehingga tes lanjutan bisa segera dilakukan. Bapak satu anak itu jalani tes dengan disedot cairan sumsum tulang belakang untuk memastikan penyakitnya.

"Jadi dari belakang disedot tulang sumsumnya. Hasilnya bukan leukemia, tapi anemia aplastik," tutur pemilik nama asli Priya Prayogha Pratama Tanjung tersebut.

Anemia aplastik merupakan penyakit kelainan darah yang terjadi karena kegagalan sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah yang berfungsi untuk membawa oksigen. Sumsum tulang berada di tengah beberapa tulang. Di dalamnya berisi sel induk yang berkembang menjadi sel darah. 

Bahkan anemia aplastik juga bisa menghentikan produksi sel darah putih dan trombosit. Itu sebabnya, trombosit juga kadar sel darah putih Babe Cabita sempat sangat rendah saat kondisi kritis.

Anemia aplastik memang tidak sama dengan anemia yang sering terjadi pada umumnya, yaitu anemia hemolitik. Anemia hemolitik adalah kondisi kurang darah yang disebabkan oleh kurangnya zat besi. 

Meski begitu, gejala yang terjadi memang hampir serupa, yaitu mudah lemas dan lesu. Akan tetapi, penderita anemia aplastik lebih sensitif terhadap imunitas dan infeksi. Sehingga, penderitanya mudah terkena luka, pendarahan, mimisan, gusi berdarah, dan memar tanpa alasan yang jelas. 

Sementara itu, leukemia merupakan penyakit kanker darah. Kondisi itu menyebabkan seseorang alami gejala seperti kelelahan ekstrem, pusing, atau pucat, kemungkinan juga mengalami anemia. Ini adalah kondisi ketika tubuh memiliki tingkat sel darah merah yang sangat rendah. 

Dikutip dari Halodoc, ada beberapa cara kanker bisa menyebabkan anemia. Beberapa jenis kanker mengakibatkan kehilangan darah, yang bisa mengurangi jumlah sel darah merah sehat, sehingga menyebabkan anemia.

Darah terbentuk di sumsum tulang. Ketika masalah pada sumsum tulang, terjadi berkurangnya kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah merah baru yang menyebabkan anemia. Karena sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dibuat di sumsum tulang, sel darah lain pun terpengaruh. 

Pada leukemia yang terjadi di sumsum tulang, sel kanker yang tumbuh cepat mengeluarkan sel-sel pembuat darah normal yang sehat, yang menyebabkan jumlah darah rendah atau anemia. 

BACA SELANJUTNYA

Anak Sakit Leukemia, Sang Ibu Suntikkan Kotoran ke Kantong Infus