Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Thalassemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua ke anak. Kelainan ini menyebabkan produksi hemoglobin yang tidak normal, yang dapat menyebabkan anemia dan masalah kesehatan lainnya.
Thalassemia adalah kelainan genetik yang umum terjadi di seluruh dunia, terutama di daerah-daerah di mana orang memiliki keturunan Mediterania, Timur Tengah, atau Asia Selatan. Namun, dengan teknologi medis yang semakin maju, ada cara untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis thalassemia. Berikut adalah cara-cara untuk mengecek thalassemia.
1. Tes Darah
Tes darah adalah cara paling umum untuk mengecek thalassemia. Tes ini melibatkan pengambilan sampel darah dari pasien dan kemudian dianalisis di laboratorium. Tes darah dapat menunjukkan apakah seseorang memiliki jumlah sel darah merah yang rendah atau kadar hemoglobin yang rendah, yang merupakan tanda-tanda thalassemia. Tes darah juga dapat menunjukkan jenis thalassemia yang dialami oleh pasien.
2. Tes DNA
Tes DNA adalah cara lain untuk mengecek thalassemia. Tes ini melibatkan pengambilan sampel DNA dari pasien dan kemudian dianalisis di laboratorium. Tes DNA dapat menunjukkan apakah seseorang memiliki mutasi genetik yang menyebabkan thalassemia. Tes DNA juga dapat menunjukkan jenis thalassemia yang dialami oleh pasien.
3. Tes Kehamilan
Jika seorang wanita hamil dan memiliki riwayat keluarga thalassemia, dokter dapat melakukan tes kehamilan untuk mengecek apakah janinnya memiliki thalassemia. Tes kehamilan melibatkan pengambilan sampel darah dari ibu hamil dan kemudian dianalisis di laboratorium. Tes kehamilan dapat menunjukkan apakah janin memiliki jumlah sel darah merah yang rendah atau kadar hemoglobin yang rendah, yang merupakan tanda-tanda thalassemia.
4. Tes Pra-Imunisasi
Tes pra-imunisasi adalah tes yang dilakukan sebelum seseorang menerima vaksinasi. Tes ini melibatkan pengambilan sampel darah dari pasien dan kemudian dianalisis di laboratorium. Tes pra-imunisasi dapat menunjukkan apakah seseorang memiliki thalassemia atau tidak. Jika seseorang memiliki thalassemia, dokter dapat menyesuaikan dosis vaksinasi untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi.
5. Tes Bayi Baru Lahir
Tes bayi baru lahir adalah tes yang dilakukan pada bayi yang baru lahir untuk mengecek apakah mereka memiliki thalassemia. Tes ini melibatkan pengambilan sampel darah dari bayi dan kemudian dianalisis di laboratorium. Tes bayi baru lahir dapat menunjukkan apakah bayi memiliki jumlah sel darah merah yang rendah atau kadar hemoglobin yang rendah, yang merupakan tanda-tanda thalassemia.
6. Tes Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Tes pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mengecek thalassemia. Tes ini melibatkan pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel darah dari pasien. Tes pemeriksaan kesehatan rutin dapat menunjukkan apakah seseorang memiliki tanda-tanda thalassemia atau tidak. Jika seseorang memiliki tanda-tanda thalassemia, dokter dapat melakukan tes lebih lanjut untuk mengkonfirmasi diagnosis.
Thalassemia adalah kelainan darah yang dapat menyebabkan anemia dan masalah kesehatan lainnya. Namun, dengan teknologi medis yang semakin maju, ada cara untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis thalassemia. Tes darah, tes DNA, tes kehamilan, tes pra-imunisasi, tes bayi baru lahir, dan tes pemeriksaan kesehatan rutin adalah cara-cara untuk mengecek thalassemia.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga thalassemia atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan tes yang tepat. Semakin cepat thalassemia didiagnosis, semakin baik peluang untuk mengelola kondisi ini dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Baca Juga
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Daftar Sayuran yang Baik untuk Menjaga Gula Darah Tetap Stabil, Terong Termasuk?
-
Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
-
Babe Cabita Idap Anemia Aplastik, Ketahui Bedanya dengan Leukimia
-
Mengenal Gejala Gangguan Pembekuan Darah yang Bisa Berakibat Fatal
-
Rekomendasi Sayuran untuk Gula Darah Tetap Stabil, Apa Saja?
-
Benarkah Makan Daging Sebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Ahli!
-
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia
-
Sereal Ternyata Bisa Memicu Tekanan Darah Tinggi, Kok Bisa?
-
Hati-hati! Parasetamol Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi, Begini Penjelasannya
-
Gejala Kanker Prostat, Waspada Jika Ada Darah Dalam Urine