Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Obat mengandung bahan aktif dan tidak aktif, molekul yang meningkatkan stabilitas penyerapan, rasa dan kualitas lain yang penting agar obat menjalankan fungsinya.
Para peneliti memodifikasi molekul obat secara kimiawi untuk memastikan bahwa obat mengikat kuat ke tempat yang dituju, sesuai fungsinya, dan secara lemah ke organ atau jaringan yang tidak diinginkan.
Tablet yang ditelan awalnya akan larut di perut dan usus, sebelum molekul obat diserap ke dalam aliran darah. Begitu di dalam darah, obat dapat beredar ke seluruh tubuh untuk mengakses berbagai organ dan jaringan.
Molekul obat memengaruhi tubuh dengan mengikat reseptor-reseptor pada sel, yang dapat memicu respons tertentu, menurut Science Alert.
Baca Juga
Meski obat dirancang untuk menargetkan reseptor spesifik untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, tidak mungkin mencegahnya terus beredar dalam darah dan mengikat tempat yang bukan targetnya.
Molekul obat yang beredar dalam darah juga terdegradasi dari waktu ke waktu dan akhirnya meninggalkan tubuh bersama dengan urin.
Hal itu bisa diketahui dari bau atau warna urin setelah minum obat tertentu.
Demikian pula multivitamin, yang biasanya mengandung riboflavin, atau vitamin B2, menyebabkan urin menjadi kuning cerah.
Seberapa efisien molekul obat dapat melewati lapisan usus dapat bervariasi, tergantung pada sifat kimia pbat. Beberapa obat yang ditelan tidak pernah diserap dan dikeluarkan melalui feses.
Karena tidak semua obat diserap, inilah mengapa beberapa obat, seperti obat untuk tekanan darah tinggi dan alergi, diminum berulang kali untuk menggantikan molekul obat yang terbuang dan mempertahankan kdar obat yang cukup tinggi dalam darah agar efeknya ada.
Di sisi lain, beberapa molekul obat juga pada akhirnya akan diserap ke dalam aliran darah. Molekul ini cukup encer sehingga jumlah obat yang mencapai tempat lain (bukan yang ditargetkan) sangat rendah.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
-
Pengaruhi Proses Penyerapan, Peneliti Ungkap Posisi Tubuh Terbaik saat Minum Obat
-
Pengaruhi Proses Penyerapan, Peneliti Ungkap Posisi Tubuh Terbaik saat Minum Obat
-
Bolehkah Minum Obat dengan Kopi? Dokter Jelaskan Hal Ini
-
Minum Obat Pencahar Berlebihan Bisa Timbulkan 5 Bahaya Ini
-
Korea Utara Mulai Produksi Obat-obatan dan Peralatan Medis Dalam Waktu Singkat Demi Lawan Covid-19
-
Jangan Minum Ibuprofen dan Obat Tekanan Darah Tinggi Bersamaan, Ahli Ungkap Risikonya!
-
Produk Obat-obatan Palsu Merajalela Selama Pandemi Covid-19, Terutama di India
-
Bahan-bahan Ini Ampuh Mengatasi Jerawat Menurut Dermatolog
-
Pakistan Umumkan Hasil Uji Coba Obat Herbal China untuk Covid-19, Manjur?