Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang dokter menyarankan semua orangtua untuk mewaspadai gejala campak pada anak-anak di tengah kasus yang meningkat.
Saat ini, kasus campak ini sedang meningkat dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi epidemi campak global di awal bulan Mei 2022.
Vaksin campak pun sangat penting untuk mencegah penyakit dan menurunkan risiko kematian akibat campak.
Dr Stuart Sanders, dari The London General Practice menyarankan semua orang untuk mewaspadai 5 gejala utama campak, termasuk demam terus-menerus atau berkepanjangan, tidak ingin makan atau minum, gejala pernapasan yang parah dan penurunan kesehatan.
Baca Juga
Selain itu dilansir dari The Sun, gejala meningitis juga penting untuk diwaspadai, termasuk sakit kepala, leher kaku, muntah dan tidak suka cahaya terang.
Dr Sanders memperingatkan jika Anda menemukan salah satu dari lima gejala serius ini, Anda harus mengisolasi pasien sampai gejalanya hilang.
Saat ini belum ada obat untuk mengatasi dua kondisi medis tersebut. Tapi, siapa pun yang memiliki kutu harus memastikan mereka minum banyak cairan bersama dengan parasetamol pada interval yang tepat.
Dr Sanders sendiri sudah sering mengingatkan bahwa campak termasuk penyakit yang bisa menyebabkan dampak buruk jangka panjang, bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Awal Mei 2022 ini, Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa sekitar 73 juta orang di seluruh dunia yang seharusnya sudah mendapatkan vaksin MMR belum memilikinya.
Hal ini berarti masih banyak orang yang bisa berisiko menderita campak. Karena itu, Dr Sanders mengingatkan semua orang untuk mewaspadai epidemi campak secara global, yang mana penyakit ini sangat berbahaya.
Vaksin MMR, yang melindungi anak-anak dari campak, gondok, dan rubella, telah digunakan selama lima dekade. Tapi, masih banyak orang belum mendapatkannya karena meningkatnya skeptisisme terhadap vaksin.
Vaksinasi pertama biasanya diberikan kepada anak berusia satu tahun. Kemudian, vaksin kedua diberikan pada usia tiga tahun empat bulan.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
-
Mengenal Heatstroke: Bahaya, Gejala dan Cara Pencegahan
-
STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
-
Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
-
Hepatitis Akut Misterius Sudah Menyebar ke 35 Negara!
-
Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
-
Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
-
Makanan dan Minuman Ini Sangat Bagus untuk Penderita Demam Berdarah, Apa Saja?
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
David Beckham Terserang Rinitis Alergi, Kenali Tanda-tandanya!