Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Profesor James Goodwin mengatakan salah satu gejala Long Covid-19 berupa kabut otak, yang merupakan istilah non-medis untuk menggambarkan perasaan lesu.
Tapi, Profesor Goodwin menjelaskan sebuah penelitian yang muncul menunjukkan bahwa virus menyebabkan kerusakan pada mitokondria di sel-sel otak.
"Kita harus tahu bahwa selama infeksi, virus corona Covid-19 memasuki otak melalui penghalang darah otak yang sangat kedap air," kata Profesor Goodwin dikutip dari Express.
Profesor Goodwin menjelaskan bahwa penghalang darah otak terdiri dari pembuluh darah tertutup rapat yang melindungi otak.
Baca Juga
"Lonjakan virus corona Covid-19 mengunci pembuluh darah ini, lalu bereplikasi di dalam selnya dan masuk ke otak," jelasnya.
Peradangan yang terjadi di seluruh tubuh juga merusak penghalang ini, yang selanjutnya merusak komunikasi dengan sistem kekebalan.
Profesor Goodwin pun memiliki beberapa rekomendasikan makanan bergizi untuk mendukung sel otak yang sehat sekaligus mengatasi kabut otak.
Contohnya, mereka menyarankan konsumsi asam lemak omega-3 dari air dingin dan ikan berlemak, seperti salmon, mackerel, herring dan sarden.
Makanan bergizi lainnya yang bisa ditambah dalam diet termasuk daging merah, bayam dan brokoli karena mengandung asam alfa-lipoat.
Profesor Goodwin juga menyarankan untuk memasukkan L-carnitine dan creatine ke dalam diet, yang dapat Anda lakukan dengan makan unggas, telur, kacang polong dan biji.
"Mengherankan, neuron tertentu di otak sebenarnya bisa merasakan kenaikan kadar gula darag secara mendadak," jelasnya.
Sedangkan, mitokondria dengan cepat berubah bentuk dan struktur, yang dapat menyebabkan perubahan metabolisme yang mendalam secara keseluruhan, seperti diabetes tipe 2.
Ia mengatakan mengurangi konsumsi karbohidrat olahan dan gula menghilangkan tekanan ini pada mitokondria.
Bahkan, puasa juga mendukung jaringan mitokondria dengan menghilangkan mitokondria yang rusak dan memicu pembuatan sel baru.
Lebih lanjut, Profesor Goodwin merekomendasikan untuk menetapkan kisaran kalori yang sehat untuk mencegah makan berlebihan.
Cara ini akan mengurangi keluaran spesies oksigen reaktif, yang mendorong peradangan dan kerusakan sel.
Selain nutrisi, Profesor Goodwin mengatakan bahwa olahraga, sauna, dan tidur malam yang baik semuanya berperan dalam melindungi sel-sel otak.
Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan suhu jaringan otot meningkatkan efisiensi mitokondria.
Bahkan, relaksasi dan meditasi juga dapat berperan dalam menjaga mitokondria kita tetap sehat, mengurangi efek psikologis dari hormon stres kortisol.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Anak-anak Juga Berisiko Alami Long Covid-19, Kenali Gejalanya!
-
Temuan Baru, 4 Gejala Long Covid-19 Cenderung Dialami Wanita daripada Pria
-
Temuan Baru, Varian Virus Corona Pengaruhi Tingkat Keparahan Gejala Long Covid-19
-
Ahli: Virus Corona Varian Omicron Bisa Tingkatkan Risiko Long Covid-19
-
Varian Omicron Bisa Sebabkan Kabut Otak, Ini yang akan Terjadi Pada Tubuh!
-
Gejalanya Mirip, Ahli Temukan Long Covid-19 Bisa Sebabkan Menopause
-
Peneliti: Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Kehilangan Ingatan
-
Peneliti Menemukan Bukti Virus Corona Menyerang Otak, Apa Dampaknya?