Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Di tengah munculnya varian Omicron dan varian virus corona lainnya, anak remaja usia 12-15 tahun yang sudah memenuhi syarat untuk vaksin Covid-19 bisa mendapatkan suntikan booster vaksin Pfizer.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun merekomendasikan suntikan booster vaksin Pfizer ini untuk anak remaja yang lebih muda, setidaknya 5 bulan setelah mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19.
Menurut Direktur CDC, Rochelle Walensky, sangat penting untuk melindungi anak-anak dan remaja dari infeksi virus corona Covid-19 dan komplikasinya.
"Suntikan booster vaksin Covid-19 ini akan memberikan perlindungan optimal terhadap virus corona Covid-19 dan varian Omicron," kata Rochelle Walensky dikutip dari CNBC.
Baca Juga
Sebelumnya, komite independen ahli vaksin CDC mendukung suntikan booster vaksin Pfizer hanya untuk anak remaja usia 16 hingga 17 tahun. Kemudian, CDC menyarankan suntikan booster vaksin Pfizer ini untuk anak usia 12 hingga 15 tahun.
Kasus rawat inap anak-anak yang terinfeksi virus corona Covid-19 memang meningkat di AS, karena varian Omicron yang sangat menular dan mendorong gelombang infeksi pada populasi yang lebih luas.
Berbagai penelitian pun telah menunjukkan bahwa suntikan booster vaksin Covid-19 bisa membantu meningkatkan terhadap infeksi dan penyakit parah.
Grace Lee, ketua komite ahli vaksin, mengatakan pandemi virus corona telah memberikan tekanan pada kesehatan mental dan emosional anak-anak.
Karena itu, Lee mengatakan vaksinasi sangat penting untuk mencegah penularan virus corona dan variannya, terutama di lingkungan sekolah ketika anak-anak mulai tatap muka.
Dr Sara Oliver, seorang pejabat CDC, mengatakan tingkat efektivitas suntikan booster vaksin Covid-19 untuk anak-anak usia 12 hingga 15 tahun belum jelas. Tapi, suntikan booster ini cenderung meningkatkan perlindungan.
Sebuah studi baru-baru ini oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris menemukan bahwa suntikan booster bisa membantu mencegah infeksi simtomatik hingga 75 persen.
Sedangkan, dua dosis vaksin Pfizer hanya efektif sekitar 10 persen dalam mencegah infeksi simtomatik setelah 20 minggu.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Vaksin Booster Pfizer Diklaim Ampuh Cegah Gejala Covid-19 pada Balita
-
Vaksin Covid-19 Butuh Waktu untuk Bentuk Antibodi, Ahli: Jangan Suntik Mepet Mudik!
-
Orang Gangguan Jiwa dan Sudah Vaksin Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi Virus Corona, Ini Sebabnya!
-
Olahraga Setelah Vaksin Covid-19 Apakah Boleh? Begini Kata Ahli
-
Peneliti: Tak Ada Hubungan antara Vaksin Covid-19 dan Bell's Palsy
-
Gejala Varian Omicron, Ini Perbedaannya Pada Orang yang Vaksinasi dan Tidak!
-
Benarkah Kekebalan dari Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Bertahan Lama?
-
Kasus Varian Omicron Melonjak, Perlukan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat?
-
Vaksinasi Terbukti Menurunkan Risiko Long Covid-19 dan Mempercepat Gejalanya
-
Pemerintah Korea Selatan akan Memberlakukan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Bulan Ini