Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah laporan baru menunjukkan bahwa suntikan booster vaksin Johnson & Johnson mampu melindungi diri kita dari infeksi parah dan rawat inap akibat varian Omicron.
Para peneliti mengatakan temuan menunjukkan bahwa sebagian besar vaksin Covid-19 akan melindungi orang dari infeksi parah virus corona Covid-19, termasuk varian Omicron.
Satu studi di Afrika Selatan menunjukkan efektivitas vaksin Covid-19 terhadap risiko rawat inap akibat virus corona Covid-19 maupun varian Omicron menjadi 85 persen setelah seseorang mendapatkan suntikan booster vaksin Johnson & Johnson.
Linda-Gail Bekker dari University of Cape Town dan peneliti lain termasuk tim di South African Medical Research Council membantu memeriksa hasil studi berkelanjutan dari vaksin Johnson & Johnson. Mereka memeriksa sampel dari 69 ribu petugas kesehatan.
Baca Juga
"Kami mengamati bahwa efektivitas vaksin untuk rawat inap meningkat dari waktu ke waktu sejak seseorang mendapatkan suntikan booster, yakni dari 63 persen menjadi 84 hingga 85 persen," kata Linda dikutip dari CNN.
Suntikan booster vaksin Johnson & Johnson sendiri diberikan setelah 6 hingga 9 bulan seseorang mendapatkan suntikan dosis pertama.
"Bahkan sebelum Anda mempertimbangkan peningkatan penularan Omicron, kita harus ingat bahwa petugas kesehatan di garis depan berada pada risiko yang sangat tinggi terkena virus corona dan variannya," kata Dr Glenda Gray, presiden dan CEO, SAMRC.
Secara terpisah, Dr. Dan Barouch dan rekan-rekannya di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston melihat darah yang diambil dari 65 sukarelawan yang divaksinasi dan mengujinya terhadap varian Omicron.
Mereka melihat kedua antibodi, yakni garis pertahanan pertama melawan infeksi virus corona Covid-19 dan sel T.
Pada orang yang sudah suntik vaksin Pfizer dua kali dan mendapatkan suntikan booster vaksin Johnson & Johnson akan menghasilkan peningkatan 41 kali lipat dalam antibodi penetralisir dadan 5 kali lipat dalam sel T pembunuh CD8 yang menghancurkan sel yang terinfeksi virus.
Barouch mengatakan data ini penting karena menunjukkan bahwa semua vaksin Covid-19 bisa melindungi orang dari penyakit parah dan kematian, bahkan dari varian Omicron dan mutasi lainnya.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Vaksin Booster Pfizer Diklaim Ampuh Cegah Gejala Covid-19 pada Balita
-
Peneliti: Orang yang Terinfeksi Varian Omicron Berisiko Tertular Subvarian 2 Bulan
-
Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!
-
Vaksin Covid-19 Butuh Waktu untuk Bentuk Antibodi, Ahli: Jangan Suntik Mepet Mudik!
-
Orang Gangguan Jiwa dan Sudah Vaksin Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi Virus Corona, Ini Sebabnya!
-
Olahraga Setelah Vaksin Covid-19 Apakah Boleh? Begini Kata Ahli
-
Gejala Subvarian BA2 dari Varian Omicron, Waspadai 4 Masalah Gigi Ini!
-
Diduga Lebih Menular dari Varian Omicron, Ini Gejala Varian XE yang Harus Dikenali!
-
Peneliti: Tak Ada Hubungan antara Vaksin Covid-19 dan Bell's Palsy