Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pada tahap awal ini, para ahli hanya menemukan bahwa gejala varian Omicron sedikit berbeda dengan varian virus corona lainnya.
Pasien di Afrika Selatan yang terinfeksi varian Omicron mengaku mengalami kelelahan ekstrim, nyeri otot ringan, tenggorokan gatal dan batuk kering.
Sedangkan, hanya segelintir pasien varian Omicron yang mengalami demam agak tinggi. Padahal sebelumnya, demam tinggi termasuk gejala umum virus corona.
Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan dirinya telah melihat sekitar 30 pasien yang positif virus corona Covid-19 selama 10 hari terakhir, tapi mengalami gejala yang tidak biasa.
Baca Juga
-
Novia Widyasari Sempat Dipaksa Aborsi 2 Kali dengan Mengonsumsi 2 Obat Ini
-
Ini Lho Bedanya Saraf Kejepit dan Keseleo
-
Inilah Jenis Masker yang Efektif Bagi Korban Erupsi Gunung Semeru
-
Hindari Mencukur Rambut Kemaluan Pada 5 Kondisi Ini, Ketahui Risikonya!
-
Jangan Abaikan Kaki Terasa Dingin, Bisa Jadi Tanda 4 Masalah Kesehatan Ini!
-
Gejala Menopause, Perhatikan 4 Tanda-tanda ini Pada Mulut Anda!
Adapun, tiga gejala varian Omicron lainnya yang terlihat berbeda dengan varian virus corona lainnya, yakni:
- Demam
- Keringat malam
- Sakit di sekujur tubuh
Karena varian Omicron ini lebih berisiko memicu batuk kering, Anda perlu memahami cara membedakan batuk kering akibat varian Omicron atau lainnya.
Secara umum dilansir dari Express, infeksi virus corona Covid-19 bisa membuat seseorang batuk kering karena paru-parunya sudah teriritasi.
Batuk kering ini termasuk gejala varian Omicron yang sulit dideteksi, karena kondisi ini bisa diperngaruhi oleh banyak faktor lainnya.
Sebuah laporan Februari 2020 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China pertama kali menemukan sekitar 68 persen orang dengan virus corona Covid-19 mengembangkan batuk kering.
Batuk kering adalah kondisi ketika Anda batuk, tetapi tidak ada dahak atau lendir yang keluar.
Sedangkan, mialgia merupakan nyeri otot yang bisa mempengaruhi ligamen, tendon, fasia, jaringan lunak yang menghubungkan otot, tulang dan organ.
Menurut Dr Richard Watkins, dokter penyakit menular dan profesor penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University, infeksi virus bisa menyebabkan nyeri otot sebagai efek samping tubuh yang berusaha mengaktifkan respons imun.
"Kondisi ini disebabkan oleh sel-sel sistem kekebalan yang melepaskan interleukin, yakni protein yang membantu dalam memerangi patogen yang menyerang," kata Dr Richard.
Varian Omicron mengandung sejumlah mutasi pada protein lonjakannya, yang berada di bagian luarnya. Melalui protein lonjakan pada lapisan luar virus itulah virus masuk ke dalam sel-sel tubuh.
Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sebagian besar kasus infeksi ringan biasanya tidak menyebabkan rawat inap dan kematian.
Tapi, bila ada varian baru virus corona yang lebih menular dibandingkan varian Delta, varian itu mungkin akan menginfeksi lebih banyak orang dan penularannya lebih luas.
Dalam hal ini, varian Omicron pun disebut lebih menular dibandingkan varian Delta. Terlebih, sudah ada 24 negara di seluruh dunia melaporkan kasus pertama varian Omicron tersebut.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Peneliti: Orang yang Terinfeksi Varian Omicron Berisiko Tertular Subvarian 2 Bulan
-
Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!
-
Gejala Subvarian BA2 dari Varian Omicron, Waspadai 4 Masalah Gigi Ini!
-
Diduga Lebih Menular dari Varian Omicron, Ini Gejala Varian XE yang Harus Dikenali!
-
Pakar Ungkap Varian Virus Corona Baru akan Muncul 2 Tahun Mendatang, Berbahayakah?
-
Temuan Baru, 2 Orang Israel Terinfeksi Varian Virus Corona Baru!
-
Varian Omicron Tetap Menular Selama 6 Hari Usai Munculnya Gejala
-
Varian Omicron Bisa Pengaruhi Penis, Ini 4 Gejalanya!
-
Temuan Baru, Varian Omicron Bisa Bertahan Sehari di Kulit dan 8 Hari Plastik