Kamis, 16 Mei 2024
Rosiana Chozanah : Kamis, 02 Desember 2021 | 12:24 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Bersepeda telah memainkan peran penting di daerah perkotaan dan peneliti menyarankannya sebagai 'alat' untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Untuk pertama kalinya, Colorado State University melakukan riset yang memperkirakan manfaat kesehatan dari bersepeda di perkotaan di 17 negara, termasuk Indonesia.

Menurut peneliti, 205.424 kasus kematian dini dapat dicegah tiap tahunnya jika negara-negara mendorong masyarakatnya untuk bersepeda.

Studi yang terbit dalam Environmental Health Perspectives ini memodelkan kegiatan bersepeda di daerah perkotaan hingga tahun 2050 dan apa yang terjadi jika 100% sepeda digantikan dengan mobil.

"Penelitian ini harus dilihat sebagai 'panggilan' untuk menerapkan kebijakan yang mendukung mobilitas sepeda berkelanjutan dan desain perkotaan yang sehat. Kebijakan saat ini akan berdampak pada masa depan kita dan kesehatan generasi mendatang," jelas pemimpin penelitian David Rojas-Rueda dari CSU.

Ilustrasi anak naik sepeda. (Unsplash/Raul Cacho Oses)

Peneliti telah merancang skenario kegiatan bersepeda untuk tahun 2050, yang didasarkan pada kebijakan yang telah terbukti membawa peningkatan cepat dalam pesepeda.

Melansir Medical Xpress, skenarionya telihat seperti berikut:

- Perkuatan infrastuktur untuk kegiatan bersepeda di jalan, baik di perumahan kecil maupun jalan antar kota

- Implementasi sistem bike-share di kota-kota besar.

- Reformasi hukum dan praktik penegakan hukum untuk lebih melindungi transportasi yang aktif.

- Investasi fasilitas jalan kaki dan angkutan umum untuk menawarkan perjalanan yang dapat digabungkan dengan perjalanan sepeda.

- Penghapusan kebijakan yang mendukung penggunaan kendaraan bermotor tambahan, seperti parkir gratis dan subsidi bahan bakar.

- Penetapan harga kemacetan, biaya perjalanan dan biaya dampak pembangunan untuk membebankan harga mengemudi.

Tim peneliti menggunakan metodologi penilaian dampak kesehatan kuantitatif, yang mempertimbangkan manfaat aktivitas fisik dan risiko yang terkait dengan kematian lalu lintas dan menghirup polusi udara selama perjalanan sepeda.

Mereka juga fokus pada populasi orang dewasa di antara 17 negara dan termasuk dampak sepeda mekanik dan listrik.

BACA SELANJUTNYA

5 Cara Menjaga Kesehatan Mata Sejak Dini, Biar Terhindar dari Penyakit di Hari Tua!