Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah penelitian menemukan orang usia 50 tahun ke atas justru menghasilkan antibodi virus corona Covid-19 yang lebih banyak dibandingkan lainnya.
Dalam studi baru yang diterbitkan di Nature's Scientific Reports, sekelompok ahli kimia Kanada yang dipimpin oleh Univerite de Montreal memeriksa sampel laboratorium pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona Covid-19 ringan.
Tujuan pemeriksaan sampel ini adalah menentukan infeksi alami atau suntik vaksin Covid-19 yang menghasilkan antibodi terhadap virus corona Covid-19 lebih protektif.
Saat orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 ringan suntik vaksin Covid-19, tingkat antibodi dalam darahnya berlipat ganda dibandingkan orang yang terinfeksi virus corona tapi tidak vaksinasi.
Baca Juga
-
Benarkah Bayi yang Terlalu Sering Digendong akan Manja? Ini Kata Dokter
-
Cegah Stroke, Cobalah Rutin Makan Buah Pir Setiap Hari!
-
Berencana Hamil, Berapa Kali Frekuensi Berhubungan Seks yang Dibutuhkan?
-
Suntikan Booster Vaksin Pfizer Bisa Picu Limfadenopati, Apa Itu?
-
Beby Tsabina Derita Skoliosis Sejak SMP, Ini Penyebab dan Gejalanya!
-
Suntikan Booster Vaksin Pfizer, Ini Satu Efek Samping Paling Sering Terjadi
Sebanyak 30 orang dewasa di Kanda yang positif virus corona Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit terdaftar dalam penelitian ini selama 2 hingga 3 Minggu setelah didiagnosis pada 2020 lalu, sebelum munculnya varian Beta, varian Delta dan varian Gamma.
Para peneliti mengumpulkan sampel darah pasien setelah 4 dan 16 minggu didiagnosis positif virus corona Covid-19. Para peserta dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan usia.
Kemudian, tingkat antibodi diukur dengan protein lonjakan varian virus corona. Kelompok tersebut melaporkan respons humoral berkelanjutan terhadap protein lonjakan varian di antara orang dewasa Kanada yang tidak dirawat di rumah sakit.
Selain itu, respons tersebut menghambat interaksi antara protein lonjakan varian dan reseptor ACE-2, yang bertindak sebagai reseptor untuk virus corona Covid-19 selama lebih dari 16 minggu didiagnosis positif virus corona Covid-19.
Kecuali, para pasien yang berusia 18-49 tahun. Mereka menunjukkan tidak ada penghambatan interaksi antara protein reseptor dan lonjakan varian virus corona.
Hubungan yang diukur antara protein lonjakan varian virus corona serta antibodi dari serum darah mereka yang telah terinfeksi virus corona dan vaksinasi, hasil tetap tidak berubah.
Sementara, antibodi yang diproduksi oleh jenis virus asli juga bereaksi terhadap varian virus corona lainnya. Antibodi ini melakukannya pada tingkat yang lebih rendah.
Lalu, serum darah dari orang yang mendapatkan vaksin Pfizer atau AstraZeneca memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi dan lebih efisien menghambat lonjakan varian virus corona dan interaksi protein reseptor ACE-2.
Bahkan, para ilmuwan menunjukkan efektivitas vaksin Covid-19 di antara orang usia 18-49 tahun.
"Hasil temuan kami yang paling mengejutkan adalah antibodi yang diproduksi orang usia 50 tahun ke atas dan pernah terinfeksi virus corona memberikan tingkat perlindungan lebih besar dibandingkan orang di bawah usia 50 tahun," kata Joelle Pelletier, pemimpin penelitian dikutip dari Fox News.
Hasil ini ditemukan dengan mengukur kapasitas antibodi yang menghambat interaksi protein lonjakan varian Delta dengan reseptor ACE-2 dalam sel manusia. Karena, hal itulah yang menyebabkan kita terinfeksi virus corona Covid-19.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Waspada dengan Varian Virus Corona Ini, Lebih Berisiko Menyebabkan Long Covid!
-
Penyintas Infeksi Omicron BA.1 Tetap Bisa Tertular Subvarian BA.4 dan BA.5
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19