Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Covid-19 disebut berpotensi jadi penyakit musiman. Hal ini dinyatakan oleh seorang ahli epidemiologi Universitas Michigan (UM), Profesor Rafael Meza.
Melansir dari Medical Xpress, Rafael Meza, profesor epidemiologi dan kesehatan masyarakat global di UM School of Public Health, menarik paralel antara kenyataan di Amerika Serikat, Brasil dan negara-negara Amerika Selatan lainnya, terutama mengenai vaksinasi.
Beberapa negara Amerika Selatan, termasuk Brasil, mengalami tren penurunan jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Fakta bahwa Brasil dan seluruh Amerika Selatan sedang menuju musim semi dan musim panas memberikan optimisme bahwa kasus Covid-19 dapat tetap rendah di wilayah tersebut karena orang dapat melakukan banyak kegiatan di luar ruangan, membatasi kontak di dalam ruangan.
Baca Juga
-
Binomo Peduli, Inisiatif Binomo sebagai Bentuk CSR untuk Warga Indonesia
-
Bukan 10.000 Langkah Kaki, Studi Ini Rekomendasikan Jumlah Lebih Sedikit
-
Luangkan Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga, Berikut Manfaatnya
-
Untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Cobalah 7 Cara Berikut
-
Daftar Penyakit yang Menyerang Sistem Pencernaan, Apa Saja?
-
Suka Begadang Cenderung Bikin Ingin Ngemil Tak Sehat Seharian
Meskipun demikian, ancaman varian Delta yang membayangi harus membuat Anda tetap waspada karena ada infeksi setelah vaksinasi atau infeksi kedua.
"Di sebagian besar negara, kita telah melihat gelombang kasus, rawat inap, dan kematian ini, yang kemudian diikuti oleh periode yang relatif tenang. Seiring berjalannya waktu, diperkirakan Covid-19 akan berubah menjadi fenomena musiman, seperti influenza," ujar Profesor Meza.
"Ini mungkin akan mengikuti pola yang sama seperti virus pernapasan lainnya yang menyebabkan epidemi terutama selama musim gugur dan musim dingin, tetapi memiliki aktivitas rendah selama musim semi dan musim panas, setidaknya di belahan bumi utara dan selatan," imbuhnya.
Banyak ahli percaya bahwa setelah musim gugur dan musim dingin ini dan setelah kita selesai dengan wabah Delta, kita akan beralih ke pola musiman epidemi Covid-19 di Amerika Serikat. Bisa dibayangkan bahwa pola serupa dapat muncul di Brasil dan negara lainnya.
Amerika Selatan, di mana kasus mungkin tetap rendah dalam beberapa bulan musim semi dan musim panas mendatang, akan muncul kembali di musim gugur dan musim dingin.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!