Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Rasa kesepian biasanya muncul ketika seseorang tidak punya teman, ditinggal orang yang dicintai, dan perasaan ditolak di lingkungan.
Kesepian merupakan emosi universal dan kompleks yang biasa ditemukan di setiap individu dan digambarkan sebagai seseorang yang menyendiri di suatu tempat.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelampiasan di mana mereka tidak diinginkan di lingkungan sehingga mencari tempat yang bisa menerimanya. Di sisi lain, orang kesepian juga biasanya sulit menjalin hubungan dengan orang lain.
Melansir dari Verry Well Mind, para ahli mengatakan bahwa perasaan kesepian tidak selalu berarti orang tersebut sendirian.
Baca Juga
Penyebab seseorang mengalami perasaan kesepian
Faktor terjadinya seseorang mengalami kesepian antara lain mulai dari isolasi fisik, beradaptasi di lingkungan baru, dan perceraian.
Selain itu, kontribusi kesepian juga terjadi pada kematian seseorang, di mana kehadiran mereka sangat berharga di kehidupan individu.
Faktor psikologis juga memengaruhi terjadinya kesepian, salah satunya gangguan kejiwaan seperti depresi. Menurut penelitian yang telah diungkap dari Verry Well Mind, depresi menjadi faktor pemicu terjadinya kesepian.
Tidak hanya itu, munculnya kesepian juga terjadi pada faktor internal, di mana seseorang mengalami harga diri yang rendah, kurang percaya diri, dan kurangnya perhatian orang lain.
Selain itu, faktor kepribadian juga berperan terjadinya kesepian. Seperti kepribadian introvert misalnya, yang cenderung sulit mencari koneksi sosial dan jaringan antar-pertemanan.
Apa saja dampak negatif dari perasaan kesepian?
Ada beberapa dampak negatif saat seseorang mengalami kesepian, mulai dari fisik hingga mental. Berikut dampaknya:
- Penggunaan alkohol dan narkoba
- Fungsi otak berubah
- Perkembangan penyakit Alzheimer
- Perilaku antisosial
- Penyakit kardiovaskular dan stroke
- Daya ingat dan belajar menurun
- Depresi dan kecenderungan bunuh diri
- Tingkat stres meningkat
- Pengambilan keputusan yang buruk
(Suara.com/Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
-
Orang Dewasa Sering Memendam Emosi, Padahal Perlu Disampaikan
-
Tanda Kamu Pacaran Sama Penderita Gangguan Kepribadian Ambang, Mereka Takut Ditolak!
-
Spirit Doll Ramai di Kalangan Selebriti, Begini Komentar Psikiater
-
Apa yang Harus Dilakukan saat Rasa Kesal Memuncak? Simak Kata Psikolog
-
Bahaya Penyaluran Emosi Marah yang Salah, Begini Saran Psikolog
-
Genre Musik Berkaitan dengan Kepribadian, Cari Tahu Bagaimana Hasilmu!
-
Selain Stres, 4 Emosi Negatif Ini Bisa Sebabkan Masalah Usus
-
3 Cara Ampuh untuk Mengatasi Frustasi, Coba Segera!
-
Mudah Tersinggung atau Lekas Marah Bisa Menandakan Depresi