Sabtu, 27 April 2024
Fita Nofiana : Minggu, 12 September 2021 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Menerapkan pola makan berkualitas tinggi memiliki kemungkinan 10 persen risiko lebih kecil untuk mengembangkan Covid-19. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang terbit pada jurnal Gut

Melansir dari Mdlinx, penelitian dari para peneliti dari King's dan Harvard Medical School, memeriksa data dari hampir 600.000 kontributor aplikasi ZOE COVID Study. Setidaknya 19 persen dari mereka sempat terlutar Covid-19.

Selain berisiko kecil alami Covid-19 orang dengan pola makan berkualitas juga 40 persen lebih kecil kemungkinannya untuk jatuh sakit parah.

Ini adalah studi longitudinal pertama tentang pola makan dan Covid-19 yang menunjukkan pengaruh makan pada infeksi Covid-19. 

Pola makan dengan kualitas skor tinggi ditemukan mengandung makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian, serta ikan berminyak, lebih sedikit makanan olahan dan karbohidrat olahan.

Skor kualitas diet rendah dikaitkan dengan diet tinggi makanan olahan ultra dan makanan nabati dalam jumlah rendah.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan makanan berkualitas tinggi sekitar 10 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan Covid-19 dibandingkan mereka yang pola makannya kurang bergizi.

Mereka juga 40 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi sakit parah jika mereka mengembangkan Covid-19.

Hubungan antara kualitas pola makan dan risiko Covid-19 masih tetap ada setelah memperhitungkan semua faktor pembaur potensial.

Faktor termasuk usia, indeks massa tubuh (BMI), etnis, merokok, aktivitas fisik dan kondisi kesehatan yang mendasarinya. Kebiasaan memakai topeng dan kepadatan penduduk juga dipertimbangkan.

BACA SELANJUTNYA

Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!