Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Aturan di Indonesia saat ini menganjurkan bagi penyintas Covid-19 untuk menunggu dulu tiga bulan usai dinyatakan negatif. Setelah itu baru bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, baik itu dosis pertama maupun kedua.
Sehingga banyak orang beranggapan bahwa penyintas Covid-19 baru bisa mendapatkan vaksin Covid-19 tiga bulan setelah dinyatakan negatif.
Padahal menurut dokter relawan Covid-19 dr. Fajri Adda'i, penyintas Covid-19 sebenarnya boleh saja langsung disuntik vaksin Covid-19 tanpa perlu menunggu tiga bulan karena efek samping usai vaksinasi Covid-19 pada penyintas cukup rendah.
Menurut dokter Fajri, aturan itu diberlakukan karena berkaitan dengan jumlah dosis vaksin Covid-19 yang saat ini masih terbatas di dunia.
Baca Juga
"Kenapa disuruh nunggu dulu, karena kan sudah ada kekebalan. Tunggu dulu deh, yang lain dulu (divaksinasi). Makanya tadi saya bilang tergantung konteksnya. Misalnya negara maju jumlah dosisnya banyak, sudah berlebih dosis vaksinnya, dia mau memberikan suntikan ketiga kepada masyarakatnya silakan saja," ucap dokter Fajri saat webinar bersama suara.com, Kamis (12/8/2021).
Secara medis pun, penyintas Covid-19 boleh saja langsung divaksinasi, lanjutnya.
"Misalnya, kita penyintas seminggu kemudian sudah sembuh, sudah tidak merasakan apa-apa lagi, secara medis boleh saja di vaksin, tidak ada masalah dan tidak akan berbahaya ataupun kecil risikonya," ucap dokter Fajri.
Pada prinsipnya vaksin telah menunjukkan manfaatnya di Indonesia. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika, kata dokter Fajri, pemberian vaksinasi angka kesembuhannya mencapai 90 persen.
Sedangkan yang sudah divaksinasi lengkap dua dosis angka kesembuhannya bisa mencapai 95 persen.
"Kemudian datanya dari 4,2 juta orang yang ber-KTP DKI yang meninggal juga sangat kecil 0,03 persen. Kalau misalnya pada populasi umum, secara umum masyarakat Indonesia yang kena covid berapa banyak, yang meninggal 2,6 sampai 2,7 persen," katanya.
(Suara.com/Lilis Varwati)
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Wanita Generasi Milenial Lebih 'Melek' Kesehatan daripada Baby Boomer
-
WHO: Wabah Cacar Monyet Bisa Dihentikan, Asalkan...
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Vaksin Booster Pfizer Diklaim Ampuh Cegah Gejala Covid-19 pada Balita
-
Tingkat Kekebalan dari Infeksi Omicron Rendah, Harus Tetap Vaksinasi Covid-19
-
Penyintas Covid-19 Parah Bisa Alami Masalah Kognitif, Layaknya 20 Tahun Lebih Tua
-
Vaksin Covid-19 Butuh Waktu untuk Bentuk Antibodi, Ahli: Jangan Suntik Mepet Mudik!
-
Orang Gangguan Jiwa dan Sudah Vaksin Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi Virus Corona, Ini Sebabnya!
-
Olahraga Setelah Vaksin Covid-19 Apakah Boleh? Begini Kata Ahli