Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang pria asal Afrika Barat meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Marburg yang mirip dengan virus Ebola. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun berusaha menangani virus Marburg tersebut sebelum menyebar lebih luas.
Mulanya, pria yang dirahasiakan identitasnya itu mengalami demam, sakit kepala, kelelahan, dan sakit perut pada Juli 2021 lalu di Gueckedou di Guniea, dekat perbatasan dengan Sierra Leone dan Liberia.
Kemudian, pria iu meninggal dunia pada 2 Agustus 2021 setelah hasil tesnya menunjukkan positif virus Marburg. WHO mengatakan virus Marburg merupakan penyakit yang sangat menular dan menyebabkan demam berdarah. Virus ini memiliki tingkat risiko kematian hingga 88 persen.
WHO juga mengatakan bahwa virus Marburg merupakan virus yang berasal dari keluarga sama dengan virus Ebola. Sebelumnya, virus Ebola telah menewaskan sebanyak 11.325 orang dalam epidemi 2014-2016 di Guinea.
Baca Juga
-
Tak Banyak yang Tahun, Tidur Telanjang Bisa Beri 5 Manfaat Kesehatan ini!
-
Lebih Baik Makan Buah Utuh dari Minum Jus Buah, ini Kata Ahli!
-
Makan di Luar Selama Pandemi Virus Corona Covid-19, Lakukan 5 Hal ini!
-
Bulu Hidung Bisa Jadi Filter, Mampukah Bantu Mencegah Virus?
-
Alami Pendarahan Berat saat Menstruasi, Steroid Mungkin Bisa Bantu
-
Jangan Diabaikan, Lima Masalah Kesehatan Berikut Sering Menyerang Pria
Baru-baru ini, negara itu pun sudah dinyatakan bebas dari virus Ebola setelah serangan singkat awal tahun 2021 ini yang menewaskan 12 orang. Kini, Virus Marburg yang mirip Ebola ini diyakini berasal dari kelelawar dan ditularkan dari hewan inang ke manusia.
"Virus Marburg ini berpotensi menyebar jauh dan lebih luas, sehingga kita perlu menghentikannya segera," kata Dr Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika dikutip dari Fox News.
Badan kesehatan tersebut telah mengirim 10 ahli untuk membantu pejabat kesehatan setempat. Karena, setidaknya 146 orang diidentifikasi telah melakukan kontak dengan pria yang positif virus Marburg dan meninggal dunia tersebut.
"Kami bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk menerapkan respons cepat yang didasarkan pada pengalaman dan keahlian Guinea di masa lalu dalam menangani Ebola, yang ditularkan dengan cara yang sama," kata Moeti.
Wabah virus Marburg ini dimulai ketika hewan yang terinfeksi, eperti monyet atau kelelawar buah, menularkan virusnya ke manusia. Kemudian virus itu menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
WHO mengatakan kasus virus Marburg ini pertama kalinya terdeteksi di Guinea. Sebelumnya, virus ini telah mewabah di seluruh Afrika, tepatnya di Angola, Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda.
Saat ini, belum ada obat atau vaksin untuk melawan virus Marburg. Tapi, rehidrasi dan perawatan tambahan lainnya bisa meningkatkan peluang pasien bertahan hidup.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Mengenal Virus Marburg: Gejala, Penyebab hingga Cara Penularan
-
Bisa Sebabkan Wabah, Begini Cara Penularan Virus Marburg
-
WHO Sebut Virus Marburg Sangat Menular, Begini Cara Penularannya!
-
Risiko Kematian Akibat Virus Marburg 88 Persen, Kenali Gejalanya!
-
WHO Bikin Daftar Patogen yang Bisa Mengancam Manusia di Masa Depan
-
Penyintas Ebola Punya Gejala yang Sama dengan Long Covid-19
-
Ilmuwan Prediksi akan Muncul Penyakit X, Bisa Sebabkan Pandemi Mematikan
-
Sama-Sama Menular, Ahli Ungkap Perbedaan Mencolok Covid-19, Mers, dan Ebola
-
Kasus Naik, WHO Kekurangan Dana untuk Tangani Ebola di Kongo
-
Waduh! Peneliti Sebut Ebola Baru di Kongo Berasal dari Hewan