Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Long Covid-19 adalah gejala virus corona Covid-19 berkepanjangan sejak seseorang pertama kali terinfeksi. Gejala pertama seseorang ketika terinfeksi virus corona pun bisa mengindikasikan risiko Long Covid-19 pada pasien.
Gejala pertama Anda terinfeksi virus corona Covid-19 bisa mengindikasikan Anda akan mengalami Long Covid-19 atau tidak.
Indikasi ini merupakan cara lain untuk mendeteksi pasien Covid-19 mana yang paling berisiko alami Long Covid-19.
Ilmuwan yang dipimpin oleh University of Birmingham mengkaji data dari berbagai penelitian tentang Long Covid-19.
Baca Juga
-
5 Penyebab Perut Buncit, Apa Saja?
-
Awas, Bahaya Penurunan Kecerdasan karena Paparan Polusi Udara
-
Simak! Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Bagaimana Mengatasinya
-
Penjelasan Lengkap Soal Tes PCR, Mulai dari Cara Kerja hingga Akurasi
-
Tak Hanya Nikmat, Buah Nanas Miliki 5 Manfaat Kesehatan Berikut
-
Tocilizumab Disiapkan Pemerintah Ke Pasien Covid-19 Parah, Simak Fungsinya
Para ahli mengatakan bahwa orang dengan 5 gejala virus corona atau lebih pada Minggu pertama infeksi lebih mungkin mengalami Long Covid-19, terlepas dari usia dan jenis kelaminnya,
Adapun gejala virus corona Covid-19 yang paling umum berupa demam, menggigil, batuk terus-menerus, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan, sesak napas, nyeri dada, nyeri otot, sakit perut, bersin hingga ruam kulit.
Gejala paling umum yang mengindikasikan Long Covid-19 tidak terlihat dalam analisis ini. Tapi, satu penelitian menemukan sesak napas dan nyeri dada ketika pertama kali terinfeksi mengindikasikan Long Covid-19.
Orang tua, perempuan, pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit atau memiliki komorbiditas, terutama asma juga berisiko tinggi mengalami Long Covid-19.
Banyak tim peneliti mengatakan pasien yang mengalami lima gejala virus corona atau lebih selama terinfeksi paling berisiko mengalami Long Covid-19.
Karena itu, Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan gejala infeksi virus corona Covid-19 merupakan indikator awal pasien akan mengalami Long Covid-19 atau tidak.
Tapi, mereka juga telah memperingatkan bahwa orang dengan gejala virus corona lebih ringan dan relatif lebih sedikit atau tanpa gejala juga sama berisikonya.
Beberapa ahli telah mengatakan bahwa Long Covid-19 mungkin lebih buruk pada pasien virus corona dengan gejala ringan atau tanpa gejala dibandingkan orang yang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Ada bukti bahwa dampak Covid-19 akut pada pasien, terlepas dari tingkat keparahannya, melampaui rawat inap dalam kasus yang paling parah hingga gangguan kualitas hidup yang berkelanjutan dan kesehatan mental," kata Dr Olalekan Lee Aiyegbusi, penulis utama studi dikutip dari The Sun.
ONS memperkirakan bahwa 1 dari 7 orang memiliki gejala virus corona 12 minggu setelah pertama kali terinfeksi.
Ulasan yang diterbitkan oleh Journal of Royal Society of Medicine juga menyoroti gejala utama.
Sepuluh besar gejala virus corona adalah kelelahan, sesak napas, nyeri otot, batuk, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri dada, perubahan bau, diare dan perubahan rasa.
Hal ini sejalan dengan Penelitian serupa lainnya, termasuk makalah yang mencantumkan lebih dari 200 gejala pada long hauler. Peneliti Birmingham mengidentifikasi dua kelompok gejala utama Covid-19.
Pertama, mereka yang hanya terdiri dari kelelahan, sakit kepala dan keluhan pernapasan bagian atas. Kedua, mereka dengan keluhan multi-sistem termasuk demam berkelanjutan dan gejala gastroenterologis (perut dan pencernaan).
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!
-
Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!
-
Ada Orang Belum Pernah Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Ahli Ungkap Penyebabnya!
-
Peneliti Temukan Infeksi Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Stroke Mata