Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pneumonia menempati peringkat kedua penyebab kematian balita di Indonesia, setelah persalinan preterm (premature) dengan prevalensi 15.5 persen. Hal ini dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2017 yang juga menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara ke-7 dengan peringkat pneumonia tertinggi.
Menurut rilis dari Save The Children yang diterima Suara.com pada Jumat (16/7/2021), ada beragam faktor yang menjadi penyebab pneumonia pada anak. Antara lain belum terpenuhinya ASI ekslusif (54 persen), berat badan lahir rendah (10,2 persen), belum imunisasi lengkap (42,1 persen), serta polusi udara di ruang tertutup dan rumah yang padat.
Ironisnya pada tahun 2018, 19.000 (16 persen) balita atau 2 balita per jam meninggal karena pneumonia. Pada tahun 2019, Save the Children secara global mencanangkan kampanye untuk kesadaran terhadap pneumonia.
STOP Pneumonia adalah kampanye yang menargetkan kesadaran untuk mengubah perilaku demi mengatasi pneumonia pada anak kepada masyarakat luas, sosialisasi ke para pemangku kepentingan, mobilisasi sosial, dan kampanye parenting untuk menguatkan peran ayah di dalam keluarga.
Baca Juga
-
7 Tips Pencegahan Covid-19 Varian Baru, Mudah!
-
Masuk Gejala Virus Corona Covid-19, Kenali 7 Jenis Ruam Kulit
-
Perlukah Pakai Masker Dobel Kain Saat Memakai KF94? Simak Kata Dokter Adam
-
Simak! Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Bagaimana Mengatasinya
-
Penjelasan Lengkap Soal Tes PCR, Mulai dari Cara Kerja hingga Akurasi
-
Kabar Baik, Vaksin Covid-19 mRNA Baik untuk Penderita Sirosis!
"Kami bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan dukungan Pfizer melalui acara kampanye Ayo Imuniasasi STOP Pneumonia mengajak pemangku kepentingan dan orang tua untuk menjadikan Hari Anak Nasional 2021 dan pencanangan vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) oleh Kemenkes di 2021 sebagai upaya bersama dalam mencegah kematian anak akibat pneumonia," jelas CEO Save the Children Indonesia, Selina Sumbung seperti yang dikutip dari rilis.
"Salah satunya dengan membangun kesadaran akan pentingnya pemberian imunisasi secara penuh sebagai bentuk penyelamatan dan kelangsungan hidup anak yang mana adalah hak utama anak. Kami berharap, pneumonia pada anak dapat berkurang ke depannya," imbuhnya.
Tahun 2021, sebagai rangkaian perayaan Hari Anak Nasional, Save the Children dengan dukungan Pfizer Indonesia mengadakan kampanye daring bertajuk: Ayo Imunisasi STOP Pneumonia. Kegiatan ini juga sekaligus untuk meluncurkan lagu "STOP Pneumonia" yang mendapatkan rekor muri sebagai lagu tentang pneumonia pertama di Indonesia.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
WHO: Wabah Cacar Monyet Bisa Dihentikan, Asalkan...
-
Gejala Varian Omicron, Ini Perbedaannya Pada Orang yang Vaksinasi dan Tidak!
-
Kasus Varian Omicron Melonjak, Perlukan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat?
-
Ilmuwan: Orang yang Sudah Vaksinasi Tetap Berisiko Tertular Varian Omicron
-
Virus Corona yang Mirip Varian Delta Dapat Memperparah Pandemi Covid-19
-
Peneliti: Tak Vaksin Covid-19 Tingkatkan Risiko Kematian 20 Kali Lipat!
-
Gejalanya Mirip, Ini Perbedaan Pilek, Flu dan Pneumonia!
-
Peneliti Sebut Tak Vaksinasi Tingkatkan Risiko Infeksi Ulang Virus Corona
-
Hindari Vaksinasi Flu Ketika Sedang Demam, Kenapa?
-
Pakar Vaksin Menjelaskan Pentingnya Vaksinasi Covid-19 di Negara Miskin