Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pemerintah Indonesia melalui Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan berbagai obat untuk pasien Covid-19, salah satunya obat tocilizumab. Obat ini beredar dengan nama Actemra, yakni obat radang.
"Kami sedang menjajaki obat tocilizumab yang memang sekarang ini menjadi salah satu obat yang dicari-cari," kata Erich dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7/2021).
Melansir dari European Pharmacy, Actemra adalah obat antibodi monoklonal yang mengurangi peradangan dengan memblokir reseptor interleukin-6 (IL-6) yang berinteraksi dengan SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan Covid-19).
Covid-19 dapat menyebabkan sistem kekebalan menjadi hiperaktif, memperburuk gejala penyakit. Actemra adalah obat resep yang diberikan melalui infus intravena yang disetujui Badan Pengawas Obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) untuk beberapa penyakit inflamasi, termasuk rheumatoid arthritis.
Baca Juga
-
Studi: Hubungan Romantis yang Berawal Teman Cenderung Awet dan Bahagia
-
Jail Bolsonaro Alami Cegukan Kronis Selama 24 Jam, Kenali Penyebabnya!
-
Kabar Baik, Vaksin Covid-19 mRNA Baik untuk Penderita Sirosis!
-
Para Dokter India Beberkan Masalah Kesehatan Anak Usai Terinfeksi Covid-19
-
Vaksin Covid-19 Diklaim Aman dan Efektif, Para Ahli Desak Vaksinasi Anak
-
Terkait Virus Corona Covid-19, ini Hubungan Hormon Estrogen dan Kekebalan
FDA telah memberikan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) kepada Actemra (tocilizumab) intravena Roche untuk merawat orang dewasa yang dirawat di rumah sakit dan pasien anak-anak berusia dua tahun atau lebih dengan Covid-19.
Perawatan ini diindikasikan untuk individu yang menggunakan kortikosteroid sistemik dan membutuhkan oksigen tambahan, ventilasi mekanis non-invasif atau invasif, atau oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO).
Izin FDA berdasarkan data dari empat uji coba yang menganalisis keamanan dan kemanjuran Actemra di lebih dari 5.500 pasien Covid-19 di rumah sakit.
Para peneliti di Inggris memimpin studi RECOVERY Actemra yang melibatkan lebih dari 4.000 subjek. Uji coba EMPACTA, COVACTA, dan REMDACTA terkontrol plasebo internasional didanai oleh Roche.
Menurut hasil dari uji coba secara acak ini, obat tersebut menunjukkan kemampuan untuk menurunkan risiko kematian selama 28 hari masa tindak lanjut dan mengurangi waktu rawat inap. Obat juga memberikan penurunan risiko pasien untuk membutuhkan ventilasi atau kematian selama masa tindak lanjut diamati.
Efek samping obat ini tergolong lebih kecil ketimbang manfaatnya, bisa berkisar konstipasi, kecemasan, diare, insomnia, hipertensi dan mual.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!