Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Virus corona varian Lambda yang menjadi perhatian mengandung mutasi baru dalam domain pengikatan reseptor yang berkontribusi pada peningkatan penularan.
Para ahli pun khawatir varian Lambda ini bisa lolos dan kebal terhadap vaksin Covid-19. Beberapa ahli pun telah menyuarakan kekhawatirannya terhadap penularan varian Lambda tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebut mutasi virus corona varian Lambda sebagai varian global yang menarik atau varian of interest (VOI) sejak 14 Juni 2021.
Sebuah Penelitian yang diterbitkan di bioRXiv, telah menyelidiki varian Lambda dan kemampuannya melawan kekebalan yang terbentuk dari vaksin Covid-19 mRNA.
Baca Juga
-
Dosis Kedua Vaksin Covid-19 yang Ditunda Malah Disebut Bisa Perkuat Imun
-
Pakar: Orang yang Tak Divaksin Bisa Jadi Sumber Varian Baru Covid-19
-
Awas, Kasih Hukuman Fisik Atau Memukul Anak Tingkatkan Masalah Kepribadian
-
Mengenal Sindrom Turner, Kelainan yang Hanya Menyerang Perempuan
-
Perut Lapar Bikin Sakit Kepala, Atasi dengan Cara Ini
-
Pasien Virus Corona Bisa Alami Long Covid-19, Berapa Lama Gejala Muncul?
Hasilnya, virus corona varian Lambda memiliki infektivitas yang lebih tinggi dan dinetralisir oleh serum pemulihan. Sedangkan, antibodi dari vasin Covid-19 dengan rata-rata penurunan titer yang relatif kecil.
"Virus corona varian Lambda dinetralkan oleh koktail antibodi monoklonal erapeutik Regeneron tanpa kehilangan titer," jelas Penelitian tersebut dikutip dari Express.
Hasil studi menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan sekarang ini tetap protektif terhadap varian lambda dan terapi antibodi monoklonal akan tetap efektif.
Titer antibodi adalah jenis tes darah yang menentukan keberadaan dan tingkat antibodi dalam darah. Studi yang belum ditinjau oleh rekan sejawat memperkirakan varian Lambda ini bisa mengungguli varian Alpha, Gamma dan Delta.
Penasihat Pan-American Health Organization (PAHO) Jairo Méndez Rico mengatakan sekarang ini belum ada bukti bahwa varian Lambda lebih agresif dibandingkan varian virus corona lainnya.
Inisiatif Genomics COVID-19 Inggris di Wellcome Sanger Institute mengatakan varian Lambda memiliki set mutasi yang tidak biasa, dibandingkan dengan varian lain.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Vaksin Booster Pfizer Diklaim Ampuh Cegah Gejala Covid-19 pada Balita
-
Vaksin Covid-19 Butuh Waktu untuk Bentuk Antibodi, Ahli: Jangan Suntik Mepet Mudik!
-
Orang Gangguan Jiwa dan Sudah Vaksin Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi Virus Corona, Ini Sebabnya!
-
Olahraga Setelah Vaksin Covid-19 Apakah Boleh? Begini Kata Ahli
-
Peneliti: Tak Ada Hubungan antara Vaksin Covid-19 dan Bell's Palsy
-
Gejala Varian Omicron, Ini Perbedaannya Pada Orang yang Vaksinasi dan Tidak!
-
Benarkah Kekebalan dari Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Bertahan Lama?
-
Kasus Varian Omicron Melonjak, Perlukan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat?
-
Vaksinasi Terbukti Menurunkan Risiko Long Covid-19 dan Mempercepat Gejalanya
-
Pemerintah Korea Selatan akan Memberlakukan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Bulan Ini