Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Virus corona varian Lambda turut menjadi perhatian karena dikhawatirkan akan lebih mematikan dan lebih menular dibandingkan varian Delta.
Varian Lambda ini cukup merajalela di Australia, yang merupakan negara dengan tingkat vaksinasi rendah sehingga rentan terhadap varian baru virus corona Covid-19. Kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan varian Lambda sudah ada di 30 negara, termasuk Inggris.
Awalnya, varian Lambda ini pertama kali ditemukan di Peru. Diperkirakan menyumbang sekitar 81 persen dari keseluruhan kasus virus corona di Peru sejak April.
Seorang dokter di Amerika Selatan pun khawatir bahwa varian Lambda ini lebih menular daripada varian lainnya. Ia melihat dari seberapa cepat penyebaran varian Lambda ini selama 4 bulan terakhir.
Baca Juga
-
Dosis Kedua Vaksin Covid-19 yang Ditunda Malah Disebut Bisa Perkuat Imun
-
Pakar: Orang yang Tak Divaksin Bisa Jadi Sumber Varian Baru Covid-19
-
Awas, Kasih Hukuman Fisik Atau Memukul Anak Tingkatkan Masalah Kepribadian
-
Bukan Cuma Buahnya, Daun Mangga Juga Bisa Bermanfaat untuk Kesehatan
-
Varian Delta Lebih Menular dan Bahaya, Ahli Jelaskan Penyebabnya!
-
Ampuh Ringankan Efek Samping Vaksin Covid-19, Konsumsi 5 Makanan ini!
Profesor Pablo Tsukayama, Universitas Cayetano Heredia, mengatakan strain virus corona Covid-19 ini telah meledak di Peru, yang menyumbang sebanyak 82 persen kasus.
"Itu menunjukkan tingkat penularan yang lebih tinggi daripada varian virus corona lainnya," kata Profesor Tsukayama dikutip dari Express.
WHO pun menyebut varian Lambda yang juga dikenal sebagai C.37 sebagai varian yang diminati atau variant of interest (VOI), karena penularannya yang tinggi. Meskipun, mereka belum yakin varian Lambda ini akan menyalip varian Delta atau tidak.
Namun, penyebaran varian Lambda ini cukup cepat di negara dengan tingkat vaksinasi rendah. Bahkan, Profesor Tsukayama juga khawatir varian Lambda ini akan lebih mematikan.
Mulanya, varian Lambda ini terdeteksi di pada seorang pelancong yang menjadi karantina di hotel di New South Wales pada bulan April 2021. Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa strain tersebut mulai menyebar di antara masyarakat di Australia, perkembangan tersebut menimbulkan kekhawatiran.
Karena, Australia sangat tertinggal jauh dibandingkan negara lain dalam hal vaksinasi. Artinya, negara ini lebih rentan terinfeksi virus corona varian Lambda.
"Apalagi varian Lambda memiliki pola unik dari 7 mutasi pada protein lonjakan yang digunakan virus corona untuk menginfeksi sel manusia. Para peneliti pun sangat tertarik dengan satu mutasi yang disebut L452Q, karena mirip dengan L452R pada varian Delta," kata Dr Jeffrey Barrett, kepala Inisiatif Genomik Covid-19 Inggris di Welcome Sanger Institute.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Hati-hati, Gejala Varian Omicron Ini Bisa Bertahan Jangka Panjang!
-
Bingung Terinfeksi Varian Omicron atau Delta, Begini Cara Membedakannya!
-
Ahli Temukan 25 Kasus Deltacron, Virus Gabungan Varian Omicron dan Delta!
-
Bukan Varian Omicron, WHO Sebut Varian Delta Masih Dominan Secara Global
-
Hati-hati, Ini 5 Gejala Varian Omicron yang Muncul Dalam 48 Jam Terinfeksi
-
Mengenal Delmicron, Strain Baru Kombinasi Varian Omicron dan Delta!
-
Respons Imun Virus Corona Omicron dapat Melawan Infeksi Varian Delta
-
Baru Lagi, Muncul Varian Delmicron
-
Dekan FKUI Sebut 4 Langkah Cegah Penyebaran Varian Omicron di Indonesia
-
Ahli Temukan Masa Inkubasi Varian Omicron Lebih Singkat dari Varian Delta