Sabtu, 04 Mei 2024
Yasinta Rahmawati : Kamis, 17 Juni 2021 | 07:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Saat selesai mencuci celana dalam, apakah Anda yakin sudah bersih sepenuhnya? Menurut studi Journal of Infection yang dipimpin oleh Charles Gerba, PhD, seorang profesor mikrobiologi di University of Arizona, rata-rata celana dalam yang bersih masih mengandung sekitar 0,1 gram feses dan bisa menampung hingga 10 gram.

Karena itu, disarankan untuk mencuci pakaian dalam dengan air panas. "Air dingin dirancang untuk membersihkan pakaian tetapi tidak menghilangkan mikroorganisme," kata Gerba, dikutip dari The Healthy.

Di sisi lain, menggunakan deterjen pemutih oksigen aktif juga disarankan apabila Anda tidak bisa mencuci dengan air panas.

Perlu diketahui, tanpa air panas dan pemutih, bakteri dari pakaian dalam Anda juga bisa menyebar ke pakaian lain saat dicuci. Untuk itu, sebaiknya pencucian pakaian dalam dan pakaian luar dipisah.

Celana dalam (freedigitalphotos/samuiblue)

"Membongkar cucian 'bersih' itu ke dalam pengering membuat tangan Anda terkena bakteri, yang berarti Anda dapat menyebarkannya ke kain lain atau bahkan meningkatkan risiko infeksi dengan menyebarkan bakteri ke semua yang Anda sentuh. Pisahkan pakaian dalam Anda dari sisa cucian Anda untuk menghindari penyebaran kuman," saran Dr. Gerba.

Bahkan praktik terbaik tersebut mungkin tidak menghilangkan bakteri sepenuhnya, karena kuman tersebut tidak hilang begitu saja setelah pakaian Anda dicuci.

Beberapa dari bakteri itu, termasuk E. coli, bertahan di dalam mesin cuci setelah siklus selesai, kata Dr. Gerba. Sehingga, Anda harus membersihkan mesin secara rutin.

"Beri mesin cuci obat kumur dengan mengalirkan pemutih melaluinya dan membunuh bakteri yang tersisa," katanya.

BACA SELANJUTNYA

Bakteri Penyebab Penyakit Langka Ditemukan di Teluk Mississippi, Kenali Tanda-tandanya!